Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Sentimen internal seperti isu kenaikan harga rokok menjadi Rp 50 ribu masih membayangi .
IHSG
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (24/8/2016), IHSG turun 13,14 poin atau 0,24 persen ke level 5.403,99. Indeks saham LQ45 melemah 0,34 persen ke level 929,02. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.
Ada sebanyak 144 saham menghijau sehingga menahan laju IHSG. Sedangkan 161 saham melemah sehingga membuat IHSG tertekan dan 93 saham lainnya di tempa.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 310.091 kali dengan volume perdagangan 12,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,9 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 241,26 miliar di pasar reguler. Dolar Amerika Serikat masih menguat di kisaran Rp 13.251.
Baca Juga
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan, sektor saham aneka industri naik 1,12 persen dan membukan penguatan terbesar, kemudian sektor saham keuangan mendaki 0,51 persen.
Sedangkan sektor saham barang konsumsi susut 1,16 persen, dan membukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi melemah 0,70 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,57 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham BAJA naik 30,59 persen ke level Rp 222 per saham, saham GDST mendaki 25 persen ke level Rp 100 per saham, dan saham SMBR menanjak 17,23 persen.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PRAS susut 9,91 persen ke level Rp 191 per saham, saham BEKS merosot 9,59 persen ke level Rp 66 per saham, dan saham TPMA melemah 9,09 persen ke level Rp 140 per saham.
Sedangkan bursa Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,77 persen ke level 22.820,77, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,30 persen ke level 2.043,76, indeks saham Shanghai merosot 0,12 persen ke level 3.085, dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,15 persen ke level 9.017.
Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,61 persen ke level 16.597 dan indeks saham Singapura membukukan kenaikan 0,67 persen ke level 2.869.
"Tekanan IHSG dari sentimen internal seperti isu rokok. Sektor saham barang konsumsi juga alami penurunan dalam," kata Analis PT First Asia Capital David Sutyanto saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, sentimen internal itu hanya sesaat lantaran fundamental ekonomi Indonesia masih baik. David memperkirakan level IHSG 5.400 masih kuat. Sedangkan dari sentimen eksternal belum ada yang terlalu pengaruhi IHSG. (Ahm/Ndw)
Advertisement