Sukses

CVC Akan Genggam 15 Persen Saham Siloam

CVC akan investasi di Siloam dengan turut berpartisipasi dalam rencana penawaran umum terbatas atau rights issue Siloam.

Liputan6.com, Jakarta - CVC, salah satu perusahaan private equity global akan genggam sekitar 15 persen saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).

CVC akan membeli saham SILO milik PT Lippo Karawaci Tbk dan Ciptadana dengan ikut dalam rencana penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue yang akan dilakukan SILO. Nilai transaksi itu diperkirakan mencapai Rp 2,2 triliun.

Siloam akan menggunakan dana hasil rights issue untuk biayai ekspansi proyek rumah sakit dan modal kerja. Siloam telah menyampaikan surat kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk rencana aksi korporasi tersebut. Rights issue itu diperkirkaan selesai pada Desember 2016.

PT Siloam International Hospitals Tbk akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Oktober 2016 untuk meminta persetujuan pemegang saham melakukan aksi korporasi tersebut.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Senin (29/8/2016), Direktur Keuangan Siloam Budi Legowo menuturkan pihaknya memiliki banyak rencana untuk memperkuat dasar pertumbuhan serta meningkatkan produktivitas, efisiensi dan pendapatan perusahaan.

"Ini adalah peluang yang sangat bagus untuk berinvestasi di sektor layanan kesehatan berkualitas di Indonesia yang permintaannya terus berkembang tapi belum terpenuhi. Siloam akan berada pada posisi yang baik untuk berkembang dan mendapatkan manfaat dari pertumbuhan itu di masa yang akan datang," ujar Budi.

Sebelumnya PT Megapratama Karya Persada (MKP) pemegang saham mayoritas Siloam telah menandatangani share purchase agreement (perjanjian jual beli saham) pada 26 Agustus 2016 dengan Prime Health Company (PHC), yang merupakan anak usaha dari CVC Capital Partners Asia Pacific.

Rencana penjualan saham itu sekitar 104,04 juta saham atau 9 persen dari modal ditempatkan dan disetor dalam Siloam yang dimiliki MKP kepada PHC. Nilai transaksi saham itu sekitar Rp 1,19 triliun.

Penyelesaian transaksi saham itu diharapkan selesai pada 28 September 2016. Selambat-lambatnya pada 31 Desember 2016. "Pelaksanaan penjualan saham Siloam oleh MKP kepada PHC tidak akan menyebabkan perubahan pengendalian dalam Siloam. Perseroan melalui MKP akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas dan pengendali SIH," tulis manajemen Lippo Karawaci.

Adapun Lippo Karawaci akan menggunakan sebagian besar dana hasil penjualan saham lama itu untuk memperluas jaringan rumah sakit Siloam.

"Kami berkomitmen terus memperluas dan memperkuat jaringan rumah sakit Siloam secara nasional. Kemitraan dengan CVC akan mewujudkan cita-cita ini menjadi kenyataan lebih cepat dan pasti. Pada saat yang bersamaan, transaksi ini akan meningkatkan jumlah saham Siloam yang beredar sehingga akan perluas basis pemegang saham Siloam, terutama akan tingkatkan likuiditas saham Siloam," ujar Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk Ketut Budi Wijaya.

Seperti diketahui berdasarkan data BEI, pemegang saham Siloam antara lain PT Megapratama Karya Persada yang genggam saham sekitar 60,46 persen, Caroline Riady Djojonegoro memiliki saham sekitar 0,01 persen, dan masyarakat sekitar 39,54 persen. (Ahm/Ndw)