Sukses

Ikuti Bursa Global, IHSG Menguat di Awal Perdagangan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada awal perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada awal perdagangan saham Selasa pekan ini. IHSG berpotensi menguat mengikuti bursa Asia dan Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (30/8/2016), IHSG turun tipis 2,19 poin atau 0,04 persen ke level 5.368,56. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.01 WIB, IHSG berbalik arah dan menguat 8,92 poin atau 0,17 persen ke level 5.381,69. Indeks saham LQ45 naik 0,21 persen ke level 925,98. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Ada sebanyak 95 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 31 saham melemah dan 50 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.475 kali dengan volume perdagangan 211 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 149 miliar.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.385,59 dan terendah 5.368 pada awal sesi. Investor asing pun mencatatkan aksi jual bersih sekitar Rp 16 miliar di pasar reguler.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham barang konsumsi yang turun 0,25 persen. Sedangkan sektor saham yang membukukan penguatan tertinggi adalah sektor saham aneka industri yang naik 1,93 persen dan disusul oleh sektor saham pertambangan yang naik 1,16 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BINA naik 20,54 persen ke level Rp 270 per saham, saham MYTX mendaki 18,52 persen ke level Rp 64 per saham, dan saham ERTX menanjak 12,82 persen ke level Rp 220 per saham.

Sementara itu saham-saham tertekan antara lain saham AMIN merosot 9,50 persen ke level Rp 162 per saham, saham LEAD turun 5,51 persen ke level Rp 120 per saham, dan saham INPC susut 3,12 persen ke level Rp 93 per saham.

Analis PT BNI Securities Richard Jerry menjelaskan, bursa AS ditutup menguat pada perdagangan Senin kemarin di mana indeks Dow Jones mencatatkan penguatan tertinggi, yakni 0,58 persen. "Kenaikan indeks didorong oleh sentimen membaiknya pengeluaran konsumen, serta kenaikan beberapa saham." jelas dia.

Di Asia, Nikkei Jepang mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan, yakni 2,3 persen. Hal ini menyusul melemahnya nilai tukar yen yang mendorong kenaikan saham dari emiten dengan aktivitas ekspor, seperti Toyota, Honda, dan Mitsubishi.

Di pasar domestik, IHSG ditutup melemah 1,25 persen ke level 5.370,76 sebagai respons dari komentar The Fed pada Jumat kemarin. Pada perdagangan kemarin, investor asing membukukan net sell sebesar Rp 151 miliar.

"Kami memperkirakan IHSG berpeluang menguat hari ini, disusul kenaikan di bursa Amerika dan diperkirakan capital inflow masih akan masuk ke pasar Indonesia," jelas dia. (Gdn/Ndw)