Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang lanjutkan konsolidasi pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu lantaran masih sepi sentimen di pasar modal Indonesia.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan, tren IHSG masih mendatar seiring pelaku pasar menunggu sentimen baru di bursa saham. Dari internal, ada pengumuman cadangan devisa Agustus 2016 sebesar US$ 113,5 miliar, menurut Satrio kurang berdampak signifikan ke IHSG.
"Cadangan devisa tidak naik signifikan. Setidaknya kurangi sentimen negatif," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (8/9/2016).
Ia menambahkan, pelaku pasar juga menunggu kepastian kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve. Satrio menuturkan, bila the Fed segera menaikkan suku bunga maka itu lebih baik lantaran memberikan kepastian kepada pelaku pasar.
Baca Juga
"Pasar menunggu suku bunga the Fed naik atau tidak. Kalau tidak naik maka timbulkan ketidakpastian baru. The fed naikkan sebelum akhir tahun maka pasar sudah antisipasi," ujar dia.
Dengan melihat kondisi itu, ia prediksi IHSG bergerak di kisaran 5.340-5.400 pada Kamis pekan ini.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan aksi jual akibat volatilitas regional tertahan oleh pembelian saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua. IHSG berupaya menciptakan reli sehingga mendobrak resistance di 5.410.
"IHSG akan bergerak di kisaran support 5.310-5.220-5.160 dan resistance 5.410-5.470-5.525," tutur Yuganur.
Sedangkan Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, rilis cadangan devisa diharapkan dapat memberikan sentimen positif ke IHSG. Laju IHSG akan bergerak di kisaran 5.336-5.458 pada Kamis pekan ini.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham, Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Jatim Tbk (BJTM), PT Timah Tbk (TINS), PT Astra International Tbk (ASII), PT Sentul City Tbk (BKSL).
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) untuk dicermati pelaku pasar.
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Astra International Tbk (ASII) untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal perbaikan jangka pendek dan menengah ini dapat digunakan sebagai akumulasi untuk melanjutkan kenaikan jangka pendek dan menengah berikutnya ke Rp 8.550-Rp 8.650.
Ia pun merekomendasikan masuk saham PT Astra International Tbk di level pertama Rp 8.250, level kedua Rp 8.150, dan cut loss point Rp 7.950. (Ahm/Ndw)
Advertisement