Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih konsolidasi dengan peluang menguat pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Hal itu asal ditopang dari data ekonomi yang baik di tengan minim sentimen dari pasar global dan regional.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG terlihat masih betah berada dalam fase konsolidasi. Ia melihat rentang pergerakan dengan level support 5.336 yang sudah cukup teruji hingga target resistance 5.458 yang perlu ditembus masih menjadi naungan IHSG.
"Potensi pergerakan masih terlihat cukup kuat untuk kembali menanjak. Posisi data ekonomi dalam negeri masih akan menajdi penopang pola gerak IHSG di tengah minimnya sentimen dari global dan regional," ujar William dalam ulasannya, Jumat (9/9/2016).
Baca Juga
Ia menambahkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang cenderung stabil juga akan mampu jaga kondisi IHSG.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan, pihaknya yakin aksi beli saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua dapat berlanjut sehingga mampu menahan aksi jual oleh pelaku pasar.
"IHSG akan bergerak di level support 5.310-5.220-5.160 dan resistance 5.410-5.470-5.525," ujar Yuganur.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Astra International Tbk (ASII).
Sedangkan William memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal pola perbaikan jangka pendek dan menengah membuatnya menarik untuk diakumulasi melihat kinerja ke depan dengan target resistance Rp 11.450-Rp 11.650.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Bank Mandiri Tbk di level perttama Rp 11.175, level kedua Rp 11.075, dan cut loss point Rp 10.975. (Ahm/Ndw)
Advertisement