Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik tipis menjelang akhir pekan ini. Padahal awal sesi perdagangan sempat naik cukup banyak.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (16/9/2016), IHSG naik tipis 1,95 poin atau 0,04 persen ke level 5.267,76. Indeks saham LQ45 naik 0,02 persen ke level 907,59. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
IHSG sempat berada di level tertinggi 5.305,09 dan terendah 5.252,25. Ada sebanyak 138 saham menguat sehingga mampu membuat IHSG bertahan di zona hijau. Sedangkan 160 saham melemah dan 94 saham diam di tempat. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 240.916 kali dengan volume perdagangan 7,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,2 triliun.
Secara sektoral, sektor saham yang menguat dan melemah seimbang. Sektor saham aneka industri melemah 1,76 persen, dan membukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur susut 1,05 persen dan sektor saham tambang tergelincir 0,21 persen.
Baca Juga
Sedangkan sektor saham barang konsumsi naik 1,35 persen, dan membukukan penguatan terbesar. Sektor saham perkebunan naik 0,53 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,52 persen.
Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 126,26 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.148.
Saham-saham yang menguat menjelang akhir pekan ini antara lain saham PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) naik 11,7 persen ke levle Rp 210 per saham, saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) menguat 11,43 persen ke level Rp 1.560 per saham, dan saham MAYA menanjak 10,20 persen ke level Rp 2.700 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham KINO melemah 9,95 persen ke level Rp 4.750 per saham, saham ADHI merosot 7,14 persen ke level Rp 2.470 per saham, dan saham KAEF tergelincir 6,17 persen ke level Rp 2.130 per saham.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan IHSG naik tipis lantaran pelaku pasar masih khawatir bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga bank sentral AS dikhawatirkan dapat memicu dana asing keluar dari pasar modal Indonesia.
"Level psikologis 5.300 tadi pagi. Saat ini tandanya kurang bagus. Dari internal juga belum ada sentimen apa-apa," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com.
Selain itu, Satrio menilai, aksi jual investor asing menjelang akhir pekan ini juga menekan IHSG.
Advertisement