Liputan6.com, Sydney - Bursa Asia menguat pada perdagangan Kamis pekan ini usai bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve tetap mempertahankan suku bunga. Katalis itu menekan dolar AS dan dongkrak harga komoditas.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,9 persen pada pukul 09.24 waktu Tokyo.Penguatan indeks saham juga terjadi di bursa Australia, Selandia Baru dan Korea Selatan.
Kebijakan bank sentral AS mempengaruhi laju bursa Asia. The Federal Reserve menekankan kalau ada kemungkinan kembali menaikkan suku bunga pada akhir 2016.
Analis Westpac Richard Franulovich dalam catatannya menyatakan, kalau kenaikan suku bunga the Fed sebanyak lima kali hingga akhir 2017. Akan tetapi kini turun jadi hanya tiga kali.
Baca Juga
"The Fed tidak mungkin memberikan sesuatu yang agresif. Kenaikan suku bunga pada Desember sangat dovish. Kami juga tidak merasa dolar AS akan kembali menguat dalam beberapa minggu ke depan," ujar dia, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (22/9/2016).
Dolar AS turun menjadi 100,40 terhadap yen. Sedangkan indeks dolar AS berada di kisaran 95,49 setelah turun lebih dari 0,5 persemn.
Selain itu, pelaku pasar juga lega dengan kebijakan bank sentral Jepang. Hasil pertemuan bank sentral Jepang memutuskan menetapkan kebijakan untuk imbal hasil suku bunga, dan akan membeli aset lebih lama.
"Pada dasarnya itu tidak berjumlah pelonggaran kebijakan moneter tetapi hanya menawarkan kebijakan dan penguatan ke depan," ujar Frederic Neumann, Kepala Ekonom HSBC.
Ia menambahkan, bank sentral Jepang juga akan membeli aset lebih panjang hingga mendorong inflasi. Target inflasi di kisaran dua persen. (Ahm/Ndw)
Advertisement