Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal variatif pada sepekan ke depan. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh realisasi periode pertama dari program pengampunan pajak atau tax amnesty.
Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adie Joe mengatakan, realisasi tax amnesty menjadi penentu pergerakan IHSG.
"Sentimen global The Fed sudah selesai, memang menunggu faktor tax amnesty," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (26/9/2016).
Kiswoyo menerangkan, realisasi tax amnesty khususnya repatriasi menentukan arah IHSG. Lantaran, aliran dana ini bisa masuk ke instrumen mana saja tak terkecuali pasar modal.
Berdasarkan data dashboard amnesty pajak Minggu malam pukul 18.40 WIB, jumlah harta yang telah dilaporkan mencapai Rp 1.770 triliun. Dari situ, sebanyak Rp 92,6 triliun merupakan repatriasi, Rp 1.198 triliun deklarasi dalam negeri, dan Rp 480 triliun deklarasi luar negeri.
"Target dana repatriasi Rp 1.000 triliun, kemarin Rp 100 triliun masih kurang," ujar dia.
Pada pekan ini, Kiswoyo memperkirakan IHSG berada pada support 5.100 dan resistance 5.500.
Kiswoyo merekomendasikan saham PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
PT HD Capital memperkirakan IHSG akan menguat. Lantaran, beberapa pekan lalu investor terus-menerus melakukan aksi jual saham. HD Capital memprediksi IHSG mendekati level resistance 5.370.
HD Capital memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Realisasi Tax Amnesty Tentukan Laju IHSG Pekan Ini
Jumlah harta yang telah dilaporkan lewat tax amnesty telah mencapai Rp 1.770 triliun.
Advertisement