Sukses

10 Sektor Saham Tertekan, IHSG Susut 51 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 51,66 poin atau 0,94 persen ke level 5.420 pada Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu mempertahankan penguatan pada perdagangan Rabu pekan ini. IHSG bergerak di zona merah lantaran sepi sentimen.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (5/10/2016), IHSG turun 51,66 poin atau 0,94 persen ke level 5.420,64. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,15 persen ke level 935,61. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Ada sebanyak 216 saham merosot sehingga menekan IHSG. Sedangkan 81 saham menguat dan 85 saham lainnya diam di tempat.

Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.460,16 dan terendah 5.399,22.  Total frekuensi perdagangan saham 274.731 kali dengan volume perdagangan 8,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6 triliun. Investor asing catatkan aksi jual sekitar Rp 33 miliar di seluruh pasar.

Secara sektoral, 10 sektor saham melemah. Sektor saham aneka industri turun 1,75 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham tambang merosot 1,63 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 1,46 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BUMI naik 13,24 persen ke level Rp 77 per saham, saham PJAA mendaki 8,25 persen ke level Rp 2.230 per saham, dan saham SRIL menanjak 6,73 persen ke level Rp 222 per saham.

Sedangkan HEXA tergelincir 9,91 persen ke level Rp 3.820 per saham, saham KRAS susut 9,7 persen ke level Rp 745 per saham, dan saham NIKL merosot 7,91 persen ke level Rp 640 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,42 persen ke level 23.788,31 dan indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,50 persen ke level 16.819.

Selain itu, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,09 persen ke level 2.053, indeks saham Singapura susut 0,08 persen ke level 2.882,42 dan indeks saham Taiwan melemah 0,17 persen ke level 9.272.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG melemah lantaran sepi sentimen. Bursa saham Amerika Serikat (AS) juga melemah namun William tidak terlalu pengaruhi IHSG. "Ini lebih karena efek masih belum stabil harga komoditas. Minim sentimen. Aliran dana investor asing kleuar hanya sekitar Rp 100 miliar (pasar reguler)," tutur William. (Ahm/Ndw)

Â