Sukses

Laju IHSG Bakal Bergerak Positif

Analis menilai laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah di fase konsolidasi.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan variasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan IHSG bergerak di support 5.340 dan resistance 5.410.

Pada perdagangan saham kemarin, IHSG melemah 16,32 poin atau sebanyak 0,30 persen ke level 5.360. IHSG turun karena tertekan oleh aksi jual investor asing sebanyak Rp 1,97 triliun.

Namun, dia mengatakan IHSG tertahan oleh sentimen positif yaitu cadangan devisa mengalami kenaikan.

"Sentimen positif cadangan devisa yang dirilis naik menjadi US$ 115,7 miliar," kata dia di Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Dia menjelaskan, IHSG juga ditopang oleh harga komoditas. Harga komoditas meningkat karena memasuki musim dingin.

"Indeks sektor komoditas masih menjadi primadona di mana sektor pertanian naik 0,52 persen dan pertambangan 0,65 persen di saat mayoritas indeks sektoral melemah. Harga komoditas naik tak terkecuali harga emas yang naik 0,4 persen meningkatkan kepercayaan investor terhadap instrumen aset safe haven," ujar dia.

Sementara itu, analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG berpotensi menguat. Adapun ruang gerak IHSG diperkirakan pada level support 5.336 dan resistance 5.488.

"IHSG masih betah berada dalam fase konsolidasi, pola pergerakan masih menunjukkan potensi penguatan yang cukup besar," ujar dia

William merekomendasikan PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Sedangkan Lanjar merekomendasikan beberapa saham, antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Intiland Development Tbk (DILD), PT Bank Tabungan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO). (Ahm/Ndw)

Â