Liputan6.com, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan laba belum diaudit sebesar US$ 13 juta pada kuartal III 2016. Laba tersebut naik dibanding kuartal II 2016 yang mencatatkan rugi US$ 4,6 juta.
"Dengan gembira kami melaporkan kinerja yang menguntungkan untuk triwulan ketiga 2016," kata Presiden Direktur Vale Indonesia Nico Kanter dalam keterangan tertulis di Jakarta Kamis (27/10/2016).
Dia mengatakan, laba tersebut ditopang oleh efisiensi yang telah dilakukan perseroan. Selain itu, kinerja perseroan didorong oleh harga nikel yang mengalami kenaikan. Dia bilang, pada kuartal III 2016 terjadi kenaikan harga rata-rata sebesar 13 persen dibanding kuartal II 2016.
Advertisement
Baca Juga
"Kami berhasil meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya dari triwulan sebelumnya dan di saat bersamaan juga menyaksikan harga nikel yang mengalami peningkatan," kata dia.
Lebih lanjut, produksi Vale Indonesia mengalami kenaikan, di mana pada kuartal III 2016 sebanyak 21.744 metrik ton dibandingkan kuartal II 2016 sebayak 19.362 metrik ton. Lalu tercatat, penjualan nikel sebesar 20.615 metrik ton atau naik dari kuartal sebelumnya 20.245 metrik ton.
Sementara, realisasi harga yang terjadi pada kuartal III 2016 sebesar US$ 7.694 per ton atau naik dari kuartal sebelumnya US$ 6.823 per ton.
Pendapatan Vale Indonesia pada kuartal ini menjadi US$ 158,6 juta atau lebih tinggi dari kuartal sebelumnya US$ 138,1 juta. (Amd/Gdn)