Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham awal pekan ini. Rilis laporan kinerja keuangan dan perhatian pelaku pasar terhadap data ekonomi Indonesia akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG masih berpotensi lanjutkan penguatan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.386-5.488 pada awal pekan ini.
Ia menuturkan, kondisi pola pergerakan IHSG masih dipengaruhi penantian terhadap rilis data ekonomi awal bulan dan laporan kinerja kuartal III 2016. Ditambah fluktuaksi harga komoditas.
"Rilis data ekonomi terutama pertumbuhan ekonomi juga merupakan salah satu hal yang dinanti investor. Melihat dari kondisi ekonomi yang memiliki kecenderungan stabil, ini juga dapat memberikan sentimen positif terhadap pola pergerakan IHSG," ujar dia dalam ulasannya, Senin (31/10/2016).
Baca Juga
Sementara itu, dalam riset PT Bahana Securities menyebutkan kalau IHSG akan variasi dengan kecenderungan naik terbatas. IHSG akan bergerak di kisaran 5.400-5.450.
Sedangkan Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi memprediksi IHSG bervariasi selama sepekan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.345-5.450.
Advertisement
Ia menuturkan, sentimen yang pengaruhi IHSG antara lain dari dalam negeri yaitu rilis data ekonomi. Sedangkan dari luar negeri, pelaku pasar juga fokus terhadap rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk menaikkan suku bunga pada akhir tahun ini.
Untuk saham yang dapat dicermati, PT Bahana Securities memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL).
Sedangkan William memilih saham ADHI, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).