Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 7,4 triliun pada kuartal  III 2016. Pendapatan tersebut tumbuh 10 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk laba bersih, Lippo mampu membukukan Rp 665 miliar, naik cukup tinggi jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 66 miliar. Pada tahun lalu laba perseroan tersebut karena membukukan rugi selisih Kurs.
Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya merincikan, pendapatan Divisi Residential and Urban Development menurun sebesar 13 persen menjadi Rp 2,4 triliun, dimana pendapatan dari townships turun 12 persen menjadi Rp 1,4 triliun. Penurunan tersebut sejalan dengan pelemahan pasar properti di Indonesia selama 9 bulan tahun 2016.
Advertisement
Pendapatan dari Large Scale Integrated Developments turun sebesar 15 persen menjadi Rp 1 triliun dimana mulai terdapat pembukuan pendapatan dari proyek-proyek yang sedang dibangun terutama dari Millenium Village dan Orange County.
Baca Juga
Untuk Divisi Healthcare terus memberikan kontribusi pertumbuhan yang berkelanjutan di mana pendapatan meningkat 27 persen menjadi Rp 3,8 triliun. "Pendapatan lima rumah sakit mapan meningkat sebesar Rp 241 miliar yang mewakili 30 persen dari total pertumbuhan pendapatan," jelas dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (13/11/2016).Â
Pendapatan Divisi Komersial yang terdiri dari mal ritel dan hotel, naik sebesar 22 persen menjadi Rp 538 miliar. Pendapatan mal naik sebesar 45 persen menjadi Rp 261 miliar terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari Lippo Mal Puri. Pendapatan hotel naik sebesar 6 persen menjadi Rp 277 miliar.
Sedangkan pendapatan Divisi Manajemen Aset meningkat sebesar 22 persen menjadi Rp 652 miliar, terutama disebabkan oleh membesarnya basis aset yang dikelola serta bertumbuhnya fee dan pendapatan dividen dari kedua REITS kami di Singapura.
Pendapatan recurring Lippo Karawaci terus bertumbuh sebesar 26 persen menjadi Rp 5 triliun, memberikan kontribusi sebesar 68 persen terhadap total pendapatan perusahaan.
"Model bisnis kami yang seimbang telah terbukti efektif dalam mendukung total pendapatan kami pada saat sektor properti melemah. Kami sangat senang hasil keuangan sembilan bulan 2016 secara keseluruhan pendapatan perusahaan masih memberikan tingkat pertumbuhan double digit." tutup Budi. (Gdn/Ndw)