Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih alami tekanan pada perdagangan saham awal pekan ini.
Pada pra pembukaan perdagangan saham,Senin (14/11/2016), IHSG merosot 75,52 poin atau 1,44 persen ke level 5.156,45. Pelemahan IHSG pun berlanjut. IHSG turun 108,67 poin atau 2,07 persen ke level 5.123,29. Indeks saham LQ45 merosot 2,7 persen ke level 854,55. Seluruh indeks saham acuan tertekan.
Ada sebanyak 144 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 36 saham menguat dan 70 saham lainnya diam di tempat.
Baca Juga
Volume perdagangan tercatat 506,98 juta saham. Nilai transaksi harian sekitar Rp 489,70 miliar. Sedangkan total frekuensi 26.772 kali. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.196,78 dan terendah 5.118,85. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 14,87 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.495.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham infrastruktur merosot 3,08 persen ke level 1.018,03, sektor saham keuangan tergelincir 2,9 persen ke level 756, dan sektor saham properti susut 2,4 persen ke level 526.
Saham-saham yang menguat antara lain saham BWPT naik 10,20 persen ke level Rp 216 per saham, saham LSIP mendaki 0,96 persen ke level Rp 1.580 per saham, dan saham INAF menanjak 4,71 persen ke level Rp 4.450.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham TLKM susut 4,55 persen ke level Rp 3.780 per saham, saham BBRI melemah 3,55 persen ke level Rp 11.550 per saham, dan saham BBCA tergelincir 3,92 persen ke level Rp 14.100 per saham
Bursa Asia pun variasi. Indeks saham Jepang Nikkei naik 1,54 persen ke level 17.641,57, indeks saham Shanghai menguat 0,05 persen ke level 3.197,74. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,46 persen ke level 1.975, dan indeks saham Singapura tergelincir 0,69 persen ke level 2.814.
Analis PT Mandiri Sekuritas Hadiyansyah menuturkan, IHSG akan uji level support jangka menengah 5.146. Meski pun IHSG berada dalam tren tertekan jangka pendek, namun sektor pertambangan dan perkebunan dapat menjadi pilihan. Hal itu lantaran harga komoditas masih alami penguatan. "IHSG akan bergerak di kisaran 5.128-5.350," ujar dia.
Advertisement