Sukses

Saham Kapitalisasi Besar Tekan IHSG pada Sesi Pertama

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 2,6 persen ke level 5.094 pada sesi pertama Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 2,6 persen atau sekitar 137,71 poin ke level 5.094,25 pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Senin (14/11/2016).

Investor asing pun melakukan aksi jual mencapai Rp 1,3 triliun. Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot.

Berdasarkan data RTI, saham-saham yang merosot antara lain saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 5,56 persen ke level Rp 3.740 per saham, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tergelincir 5,64 persen ke level Rp 11.300 per saham, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) susut 3,07 persen ke level Rp 14.225 per saham.

Selain itu, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 4,84 persen ke level Rp 10.325 per saham, saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) melemah 6,52 persen ke level Rp 645 per saham, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) susut 4,23 persen ke level Rp 7.350 per saham, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tergelincir 4,09 persen ke level Rp 61.525 per saham.

Kemudian saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) melemah 6,28 persen ke level Rp 1.790 per saham, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) tergelincir 3,13 persen ke level Rp 8.500 per saham, dan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tersungkur 4,52 persen ke level Rp 8.450 per saham.

Kepala Riset PT Bahana Securities Harry Su menuturkan, tekanan IHSG terjadi lantaran aliran dana investor kembali masuk ke Amerika Serikat (AS). Hal itu lantaran ada spekulasi kalau Donald Trump dapat memperbaiki ekonomi AS.