Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan bahwa industri pasar modal bisa menjadi alternatif untuk pembiayaan infrastruktur di dalam negeri. Hal ini mengingat kemampuan pembiayaan perbankan nasional ‎yang masih terbatas.
Muliaman menyatakan, pembiayaan dari pasar modal merupakan bentuk pembiayaan jangka panjang. Hal ini bisa diandalkan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan dan lain-lain.
"Kita butuh pembiayaan jangka panjang melalui pasar modal yang ada di depan. Dari perbankan tidak terlalu besar karena loan to value sudah tinggi. Makanya bangun pelabuhan dan lain-lain perlu dana jangka panjang," ujar dia seperti dikutip Jumat (18/11/2016).
Advertisement
Baca Juga
Muliaman menyatakan, jika melihat hal ini maka diperlukan pendalaman pasar modal agar bisa lebih likuid. Namun demikian, permodalan dari sektor perbankan juga masih bisa dilirik untuk pembiayaan infrastruktur.
"Likuiditas bank masih terjaga. Saya lihat situasi agak beda dibandingkan tahun lalu. Ibu Menkeu sudah ambil koreksi yang cukup signifikan, sehingga risikonya tidak lebih besar dari tahun lalu," kata dia.
Menurut Muliaman, masalah likuiditas ini masih harus menjadi perhatian ke depannya. Namun resiko-resiko yang akan timbul ke depannya bisa dimitigasi dengan pasar yang lebih likuid.
"Kredit tumbuh 7 persen-9 persen, ini belum menarik oleh masyarakat. Tapi tidak akan ada tekanan yang ekstrim. Jangka menengah panjang isu likuiditas jadi perhatian tapi kita mitigasi dengan pasar yang lebih likuid," tandas dia. (Dny/Gdn)