Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Rilis data inflasi November 2016 dan hasil pertemuan negara produsen minyak (OPEC) akan mempengaruhi laju IHSG.
Pengamat pasar modal Reza Priyambada menuturkan, laju IHSG berpeluang menguat. Akan tetapi, penguatan IHSG tersebut tergantung dari hasil pertemuan OPEC. Pelaku pasar menanti hasil pertemuan itu apakah anggota OPEC setuju memangkas produksi minyak atau tetap pertahankan produksi.
Dari dalam negeri, pelaku pasar menanti rilis data inflasi. Reza memperkirakan, terjadi inflasi November 2016 dengan besaran 0,31 persen-0,33 persen. Harga bahan makanan akan pengaruhi laju IHSG.
"Pasar masih wait and see hasil pertemuan OPEC dan inflasi.Kondisi IHSG cenderung flat," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (1/12/2016).
Advertisement
Baca Juga
Lebih lanjut ia menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.123-5.136 dan resistance 5.170-5.190 pada Kamis pekan ini.
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, rilis inflasi yang stabil akan mendorong penguatan IHSG. Hal ini menunjukkan kondisi ekonomi stabil.
"Potensi kenaikan dalam pola gerak IHSG masih terlihat cukup besar. Level support 5.088 terlihat cukup kuat teruji dengan target resistance 5.291," kata dia.
Untuk rekomendasi saham, Reza memilih saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Nippon Indosari Tbk (ROTI), dan Kimia Farma Tbk (KAEF) untuk dicermati pelaku pasar. "Rekomendasi trading buy," kata dia.
Sedangkan William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).(Ahm/Ndw)