Sukses

Reli Saham Keuangan Terhenti, Penguatan Wall Street Tertahan

Beberapa indeks utama di Wall Street terus membukukan rekor tertinggi dalam tiga pekan terakhir setelah kemenangan Donald Trump.

Liputan6.com, New York - Wall Street mampu menguat tipis pada penutupan perdagangan Jumat (Kamis pagi waktu Jakarta). Penguatan Wall Street ini terjadi karena membaiknya data tenaga kerja di Amerika Serikat(AS). Namun penguatan bursa saham di AS tertekan karena saham-saham di sektor keuangan bergerak melemah.

Mengutip Reuters, Sabtu (3/12/2016), Indeks S&P 500 naik 0,87 poin atau 0,04 persen ke level 2.191,95. Nasdaq Composite juga menambahkan kekuatan 4,55 poin atau 0,09 persen ke level 5.255,65. Berbeda, Dow Jones industrial average (DJIA) turun 21,5 poin atau 0,11 persen ke level 19.170,42.

Dalam laporan Departemen Tenaga Kerja AS, baik pemerintah maupun para pengusaha di sektor swasta mempekerjaan lebih banyak orang pada November lalu. Angka realisasi penambahan jumlah pekerja tersebut melebihi dari perkiraan para analis dan juga ekonom.

Dengan keluarnya data tersebut menguatkan ekpektasi pelaku pasar akan rencana kenaikan suku bunga yang akan berlangsung pada sidang Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (the Fed) pada pertengahan bulan ini.

Namun memang, penguatan di Wall Street tak terlalu besar karena memang selama beberapa pekan terakhir, bursa saham AS terus mendaki. Pelaku pasar melihat bahwa kenaikan Wall Street sudah cukup tinggi.

"Jika memang ingin kenaikan Wall Street tinggi maka angka penambahan jumlah pekerja juga harus lebih besar," jelas Analis BMO Private Bank, Chicago, AS, Jeff Weniger.

Beberapa indeks utama di Wall Street terus membukukan rekor tertinggi dalam tiga pekan terakhir setelah kemenangan Donald Trump atas Hillary Clinton pada pemilihan presiden AS.

Investor melihat jika Trump benar-benar merealisasikan janji-janjinya selama kampanye maka akan sangat memberikan keuntungan ke industri pasar modal.

Namun reli yang berlangsung selama beberapa pekan terakhir sedikit mereda pada perdagangan Jumat ini. Saham-saham di industri keuangan bergerak melemah. 

"Tampaknya pelaku pasar kembali melihat ke fundamental dan tidak ingin harga saham terlalu mahal," tambah Weniger.

Saham Goldman Sachs turun 1,4 persen, jatuh untuk pertama kalinya dalam empat hari. Sementara Bank of America turun 1,3 persen, Citigroup melemah 2,2 persen dan Wells Fargo kehilangan kekuatan 1,4 persen.

Pelemahan beberapa saham di sektor keuangan inilah yang menahan penguatan Wall Street ke level yang lebih tinggi. (Gdn/Ndw)