Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan terutama pada kebijakan yang memicu keluarnya dana asing dari Indonesia. Selain itu, pemerintah juga mesti menjalin komunikasi yang baik dengan investor asing.
Head of Intermediary PT Schroders Investment Management Indonesia Teddy Oetomo menerangkan, aliran dana asing berpengaruh pada perekonomian nasional. Aliran dana itu berdampak pada nilai tukar serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Kami sudah sering melihat aliran masuk dana asing membuat rupiah menguat, IHSG dan harga obligasi pemerintah meningkat. Sebaliknya, keluarnya dana asing melemahkan rupiah, menurunkan IHSG dan meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah. Akibatnya, rakyat Indonesia khawatir dengan dominasi dana asing terhadap pasar obligasi atau saham, bahkan ekonomi kita," kata dia dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Advertisement
Baca Juga
Dominasi dana asing sulit dihilangkan. Terlebih, perekonomian Indonesia hanya menyumbang 1 persen dari perekonomian global.
"Ekonomi Indonesia saat ini menyumbangkan 1 persen kepada perekonomian dunia. Dengan hitungan yang sederhana, kekuatan kita yang hanya 1 persen tidak akan bisa mengalahkan aliran dana asing, yang secara definisi mengontrol 99 persen perekonomian dunia‎," jelas dia.
Bukan hanya Indonesia, maraknya dana asing juga terdapat pada negara sebesar Amerika Serikat (AS) dan China yang menyumbang kurang dari 30 persen perekonomian dunia.
Buktinya, pada tahun 2015 saat The Federal Reserce (The Fed) sempat direpotkan aliran dana asing yang membuat dolar menguat dengan cepat. Pada tahun yang sama, aliran dana asing juga keluar dari China yang mengganggu mata uang serta perekonomiannya.
"Kesimpulannya, suatu negara secara teoritis akan didominasi oleh dana asing kecuali jika negara tersebut menyumbang lebih dari 50 persen kepada perekonomian global," ujar dia.
Dia mengatakan, untuk mendorong perekonomian pemerintah mesti mendatangkan investasi. Oleh karenanya, dia meminta pemerintah menjalin komunikasi dengan para investor asing tersebut supaya mereka betah menanamkan modalnya di Indonesia.
"Pemerintah harus secara jelas menjelaskan bagaimana suatu kebijakan yang diambil bertujuan untuk memberikan hasil dan manfaat jangka panjang yang terbaik untuk mencegah keluarnya dana asing," tandas dia. (Amd/Gdn)