Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia bergerak naik pada perdagangan Kamis pekan ini mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) yang catatkan rekor baru. Selain itu, bursa Asia juga dapat dorongan positif dari pasar obligasi yang reli seiring harapan bank sentral Eropa akan pertahankan membeli obligasi.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,4 persen hingga mencapai level tertinggi dalam satu bulan. Indeks saham Australia menguat 0,9 persen di awal perdagangan. Indeks saham Selandia Baru menguat 0,3 persen.
Di pasar uang, yen dan euro menguat jelang pertemuan bank sentral Eropa. Pelaku pasar berspekulasi bank sentral Eropa memperpanjang pembelian aset.
Sentimen spekulasi bank sentral Eropa melanjutkan pembelian obligasi juga berdampak ke bursa saham Amerika Serikat (AS). Indeks saham acuan di bursa AS mencatatkan rekor terbaru dengan investor melakukan pembelian seiring harapan bank sentral Eropa membeli aset sekitar US$ 86 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, pelaku pasar juga yakin bank sentral Amerika Serikat (AS) juga akan mengetatkan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga pada Desember 2016.
"Risiko nyata di obligasi Eropa, saham dan pasar uang jika Draghi tidak melakukan sesuai harapan. Pasar begitu yakin bank sentral Eropa akan melanjutkan program pembelian aset dalam enam bulan ke depan," ujar Sharon Zollner, Ekonom Senior ANZ Bank New Zealand seperti dikutip dari laman Bloomberg, Kamis (8/12/2016).
Pada Kamis pekan ini, pelaku pasar juga akan hadapi data perdagangan China, dan Gubernur Bank Sentral Jepang Haruhiko Kuroda akan memberi pernyataan soal ekonomi.
Di pasar komoditas, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik tipis 0,4 persen menjadi US$ 49,97 per barel usai turun 2,3 persen. Sedangkan harga emas naik 0,2 persen menjadi US$ 1.176 per ounce.