Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi koreksi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), Bank Indonesia (BI) dan neraca perdagangan akan bayangi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan gerak IHSG masih memiliki kekuatan untuk menguat. Hal itu ditunjang dari kestabilan ekonomi Indonesia. Selain itu, pola gerak IHSG juga akan dibayangi rilis data ekonomi baik global dan internal antara lain pengumuman suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve dan BI. Ditambah rilis data neraca perdagangan Indonesia.
William menilai, ekonomi Indonesia masih stabil dengan perkiraan BI tetap mempertahankan suku bunga acuan atau 7-day reverse repo rate di 4,75 persen. Harga komoditas yang menguat juga akan berdampak positif ke laju IHSG. Akan tetapi, dampak libur jelang akhir tahun dapat menahan laju penguatan IHSG.
Advertisement
"Laju IHSG akan berada di kisaran 5.221-5.389 pada Selasa pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Selasa (13/12/2016).
Baca Juga
Sedangkan Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai IHSG akan konsolidasi dengan kecenderungan melemah.IHSG akan bergerak di kisaran support 5.280-5.229 dan resistance 5.317-5.350 pada Selasa pekan ini.
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG berpeluang koreksi jika tidak mampu menembus pergerakan rata-rata harian selama 50 hari. IHSG akan bergerak di kisaran 5.160-5.315.
Untuk rekomendasi saham, William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Lanjar memilih saham untuk dicermati pelaku pasar yaitu saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Cakroen Phokpand Tbk (CPIN), PT Ciputra Surya Tbk (CTRS), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Rekomendasi Teknikal
Lanjar memilih saham PT AKR Corporindo Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Ia perkirakan saham PT AKR Corporindo Tbk bergerak di kisaran 6.300-6.650.