Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia bergerak menguat tipis pada perdagangan Selasa pekan ini. Pelaku pasar menahan transaksi karena menunggu pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS)atau The Federal Reserve (The Fed).
Mengutip Reuters, Selasa (13/12/2016), Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,1 persen di awal perdagangan. Sementara Indeks Nikkei Jepang turun 0,5 persen karena dolar AS menguat terhadap yen Jepang.
Para ekonom dan analis memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya di 2016 ini dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari ini.
Advertisement
Sebagian besar dari ekonom dan analis tersebut yakin bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga dengan kisaran kenaikan antara 0,25 persen hingga 0,50 persen.
Baca Juga
Sebenarnya, para investor sudah tidak terlalu menunggu keputusan the Fed tersebut. Mereka lebih menunggu pernyataan the Fed mengenai prospek ekonomi AS di tahun depan. Bank Sentral AS bakal memberikan kisi-kisi proyeksi ekonomi AS di bawah kepemimpinan Donald Trump. Kisi-kisi tersebut akan sangat berpengaruh ke bursa saham termasuk juga bursa Asia.
"Pertanyaannya sekarang apakah pertumbuhan ekonomi seperti yang kita harapkan untuk tahun depan?" tutur kepala riset valas Info Co, Tokyo, Jepang, Kaneo Ogino.
Di AS sendiri, Wall Street bergerak bervariasi dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq jatuh. Sementara indeks Dow tercatat menguat. Bahkan, Dow Jones membukukan serangkaian rekor penutupan akhir-akhir ini.
Indeks Dow Jones industrial naik 39,58 poin, atau 0,2 persen, ke posisi 19.796,43. Sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 2,57 poin, atau 0,11 persen menjadi 2.256,96 dan Nasdaq Composite turun 31,96 poin, atau 0,59 persen ke level 5.412,54.
Selain saham teknologi, Wall Street juga dipengaruhi kejatuhan saham bank menjelang pertemuan terakhir Federal Reserve pada tahun ini yang rencananya akan dimulai Selasa dan diharapkan berakhir pada Rabu dengan keputusan kenaikan suku bunga pertama di tahun ini.
Pedagang berupaya meraih keuntungan dari saham bank menjelang pertemuan The Fed. "Kemungkinan Bank Sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga "mendekati nol, tapi tidak nol," kata Kim Forrest, Analis Ekuitas Senior di Fort Pitt Capital Group, Pittsburgh. (Gdn/Ndw)