Sukses

Wall Street Reli, Dow Jones Dekati Level 20.000

Selain rencana kenaikan suku bunga AS, penguatan Wall Street juga didorong oleh spekulasi akan pelonggaran kebijakan fiskal.

Liputan6.com, New York - Wall Street kembali menguat pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Penguatan saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS) ini mengantar indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menuju level 20.000.

Mengutip Bloomberg, Rabu (14/12/2016), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 114,78 poin atau 0,58 persen ke level 19.911,21. Indeks S&P 500 juga menguat 14,76 poin atau 0,65 persen ke angka 2.271,72. Sedangkan Nasdaq Composite terdongkrak 51,29 poin atau 0,95 persen ke angka 5.463,83.

Penguatan Wall Street ini terjadi karena sinyal-sinyal kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) terus menguat. Bank Sentral AS sedang melangsungkan pertemuan selama dua hari ini untuk menentukan kebijakan tersebut.

Perekonomian AS yang membaik mendorong dengan kuat sinyal kenaikan suku bunga tersebut. Angka inflasi dan pengangguran yang selama ini menjadi pedoman utama bagi the Fed terus mengalami perbaikan.

Hal tersebut mendorong penguatan Wall Street. Saham yang mampu mencetak rekor dan memimpin kenaikan indeks adalah saham Intel Corp dan saham Apple Inc. Kedua saham tersebut naik terus dalam tujuh hari ini.

Selain rencana kenaikan suku bunga AS, penguatan Wall Street juga didorong oleh spekulasi akan pelonggaran kebijakan fiskal yang akan dijalankan oleh presiden terpilih AS Donald Trump.

"Ada kekuatan penuh yang mendorong kenaikan saham-saham saat ini," jelas Manajer investasi di Legal & General Investment Management Ltd, London, Andrzej Pioch.

Di luar itu, saham Exxon Mobil Corp juga melonjak pada perdagangan Selasa ini. Saham perusahaan energi ini naik tinggi atau sekitar 1,8 persen setelah Presiden Terpilih AS Donald Trump mengajukan Rex Tillerson yang merupakan CEO Exxon untuk menjadi menteri luar negeri. (Gdn/Ndw)