Sukses

Mengekor Bursa Asia, IHSG Dibuka Bervariasi

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) variatif pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) variatif pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Laju IHSG ini ikuti bursa saham global yang tertekan imbas kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve.

Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat (16/12/2016), IHSG bergerak bervariasiIHSG dibuka mengaut ke level 5260,12, kemudian bergerak melemah 0,08 persen ke level 5249,6.

Indeks saham LQ45 tergelincir 0,21 persen ke level 878,4.

Ada sebanyak 30 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 81 saham menguat dan 66 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.466 kali dengan volume perdagangan 154,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 137,9 miliar.

Investor asing melakukan melakukan aksi jual Rp 22,5 miliar di pasar reguler. Sedangkan posisi dolar Amerika Serikat menguat di kisaran Rp 13.418.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.260,12 dan terendah 5.246,62.

Secara sektoral, pergerakan sektor saham juga bervariasi. Saham pertanian naik 0,52 persen, saham konstruksi 0,43 persen, sektor pertambangan naik 0,27 persen. Sementara sektor saham aneka industri tergelincir 0,49 persen dan sektor saham infrastruktur melemah 0,75 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham CANI naik 24,81 persen ke level Rp 1.685 per saham, saham AIMS mendaki 9,44 persen ke level Rp 197 per saham, dan saham RICY naik 8,84 persen ke level Rp 160 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham SULI turun 8,06 persen ke level Rp 171 per saham, saham SMRU melemah 5,79 persen ke level Rp 358 per saham, dan saham MYRXP susut 3,45 persen ke level Rp 56 per saham.

Bursa Asia bergerak bervariasi pada perdagangan di akhir pekan ini mengekor kenaikan Wall Street dan penguatan Dolar Amerika Serikat (AS).

Melansir laman CNBC, Jumat (16/12/2016), indeks patokan Nikkei Jepang menguat 0,79 persen, terdorong pelemahan Yen. Pelemahan yen biasanya mendukung eksportir seiring harga produk menjadi lebih kompetitif di luar negeri.

Sementara indeks Australia ASX 200 turun 0,05 persen, terpicu sub-indeks utama, yang jatuh 5,82 persen. Sedangkan indeks Korea Selatan, Kospi tergelincir 0,04 persen.