Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih melemah. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan berada pada kisaran support 5.107 dan resistance 5.243.
Lanjar menjelaskan, IHSG melemah pada perdagangan saham kemarin. IHSG ditutup pada level 5.162,48 atau turun 29,43 poin. "Pelemahan dipimpin oleh indeks sektoral infrastruktur sedangkan indeks sektor keuangan bertahan pada zona positif," kata dia di Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi penekan IHSG. Pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh aksi jual investor asing yang tercatat Rp 96,84 miliar. "Terdepresiasinya rupiah dan minimnya sentimen dalam negeri menjadi faktor utama penekan indeks," kata dia.
Advertisement
Baca Juga
Sementara Bursa Asia ditutup beragam. Indeks saham Jepang menguat setelah Bank of Japan (BOJ) memberikan penilaian pada ekonomi Jepang. "Bursa Asia ditutup bervariasi. Indeks saham di Jepang menguat setelah yen dan emas meluncur tajam pasca BOJ meningkatkan penilaian terhadap ekonomi Jepang. Ketidakpastian geopolitik masih menjadi momok kekhawatiran investor di Asia," jelas dia.
Beberapa saham rekomendasi Lanjar antara lain PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Indofarma Tbk (INAF), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Selasa (20/12/2016), IHSG turun 29,43 poin atau 0,57 persen ke level 5.162,47. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,76 persen ke level 858,49. Sebagian besar indeks saham acuan turun.
Ada sebanyak 210 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 107 saham menguat dan 99 saham lainnya diam di tempat.
IHSG sempat berada di level tertinggi 5.194,72 dan terendah 5.142,39. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 269.084 kali dengan volume perdagangan saham 12,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9 triliun. (Amd/Gdn)