Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik tipis pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Investor asing masih melakukan aksi jual.
Pada pra pembukaan perdagangan, Kamis (22/12/2016), IHSG naik tipis tiga poin atau 0,06 persen ke level 5.114,39. Pembukaan IHSG pukul 09.00 WIB, IHSG masih berada di zona hijau meski menguat tipis. IHSG naik 7,3 poin atau 0,14 persen ke level 5.118.
Ada sebanyak 80 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 38 saham melemah dan 60 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.120,35 dan terendah 5.111,72.
Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 5.302 kali dengan volume perdagangan 162,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 135,5 miliar.
Investor asing masih mencatatkan aksi jual mencapai Rp 27,59 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.429.
Baca Juga
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat yang dipimpin sektor saham konstruksi naik 0,58 persen. Sektor saham perkebunan mendaki 0,37 persen dan sektor saham barang konsumsi menanjak 0,33 persen. Sektor saham keuangan turun 0,30 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar.
Saham-saham yang menguat antara lain saham BOGA mendaki 24,29 persen ke level Rp 366 per saham, saham BJBR mendaki 4,35 persen ke level Rp 3.120 per saham, dan saham SMRA naik 3,2 persen ke level Rp 280 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham NIKL turun 7,56 persen ke level Rp 1.895 per saham, saham KLBF merosot 3,09 persen ke level Rp 1.410 per saham, dan saham TAXI tergelincir 2,72 persen ke level Rp 179 per saham.
Sebagian besar bursa Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,54 persen ke level 21.690, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,04 persen ke level 2.037.
Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,31 persen ke level 19.444, indeks saham Shanghai merosot 0,05 persen ke level 3.135, indeks saham Singapura turun 0,43 persen ke level 2.889,79 dan indeks saham Taiwan melemah 0,63 ke level 9.142.
Analis PT Mandiri Sekuritas Hadiyansyah menuturkan IHSG akan kembali menguji level support jangka panjang di atas rata-rata harian 200 day di level 5.107 yang kedua kali sejak November 2016. "MA 200 akan menjadi kunci tren jangka panjang selanjutnya untuk IHSG. Pergerakan IHSG akan bergerak di 5.100-5.179," ujar dia.
Sebelumnya dalam laporan DBS Indonesia, IHSG ditutup melemah 0,99 persen ke level 5.111 pada Rabu 21 Desember 2016. Sembilan sektor saham tertekan yang didorong sektor konsumen sebesar 2,9 persen, dan manufaktur susut 1,7 persen dan properti melemah 1 persen.
Sejumlah kabar yang jadi perhatian antara lain lembaga pemeringkat Fitch Ratings meningkatkan outlook sovereign credit rating Indonesia dari stabil menjadi positif. Sekaligus afirmasi rating pada BBB- di 21 Desember 2016. Selain itu, pemerintah akan rilis paket kebijakan ekonomi ke-15 pada awal 2017.
Advertisement