Sukses

Berbagai Sentimen yang Pengaruhi Kinerja Pasar Modal Tahun Depan

Harga komoditas yang membaik bakal mendorong kinerja pasar modal.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah sentimen baik dari dalam dan luar negeri akan mempengaruhi kinerja pasar modal pada tahun depan yang tercermin dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sentimen tersebut ada yang bersifat positif dan negatif.

Ekonom PT Bank Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja mengatakan, sentimen positif yang dapat mendorong kinerja pasar modal yakni belanja pemerintah yang diharapkan mendorong perekonomian nasional. Kemudian, langkah pemerintah mengontrol inflasi menjadi sentimen positif bagi pasar modal.

"Tahun depan positifnya tergantung government budget, macro-produntial policies mereka bagaimana, inflasi apakah bisa me-manage sehingga tidak kenaikan interest rate," kata dia di Kantor Pusat Bank Mandiri di Jalan Gatot Subroto Jakarta, Kamis (22/12/2016).

Sementara, sentimen yang bakal menekan pasar modal antara lain kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed). The Fed sendiri berencana menaikan suku bunga sebanyak 3 kali pada tahun depan.

Dia mengatakan, dengan kenaikan suku bunga AS membuat ruang penurunan suku bunga di Indonesia semakin sempit. Bahkan, jika tidak sesuai ekspektasi maka suku bunga di Indonesia akan naik dan menekan kinerja pasar modal. "Kita juga penurunan mungkin interest rate kecil domestik sudah kecil, mungkin tidak lagi," ujar dia.

Dia mengatakan, faktor lain yang akan mempengaruhi kinerja pasar modal adalah harga komoditas. Harga komoditas yang membaik bakal mendorong kinerja pasar modal. "China apakah bisa menerapkan regulasi melimit coal mereka supaya coal price tetap tinggi," ujar dia.

Saat ini, dia mengatakan belum bisa memproyeksi kinerja pasar modal tahun depan. "Kita masih belum ada targetnya sendiri, sekarang market 5.000-5.100 nggak jauh-jauh dari situ minggu depan. Harap sabar, harapan kita bisa keluarkan lagi," tandas dia. (Amd/Gdn)

Video Terkini