Sukses

Ada Insiden Penerbangan, Intip Gerak Saham Garuda Indonesia

Citilink Indonesia memberikan sanksi tegas kepada pilot yang diduga mabuk saat bertugas.

Liputan6.com, Jakarta - Citilink Indonesia memberikan sanksi tegas kepada pilot yang bertugas menerbangkan pesawat QG 800 pada Rabu 28 Desember 2016 jurusan Surabaya-Jakarta.

Citilink Indonesia pun bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan melakukan investigasi lanjutan terhadap yang bersangkutan melalui pemeriksaan kesehatan di Balai Kesehatan Penerbangan (Hatpen) dan Lembaga Kesehatan Penerbangan (Lakespra).

Lalu dengan ada insiden tersebut, bagaimana dengan harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)?

Berdasarkan data RTI, saham PT Garuda Indonesia Tbk masuk top loser atau saham paling merosot pada Jumat (30/12/2016). Saham PT Garuda Indonesia Tbk turun 2,31 persen menjadi Rp 338 per saham pada akhir perdagangan saham 2016.

Harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sempat ditransaksikan di level harga tertinggi Rp 352 per saham dan terendah Rp 338 per saham. Total volume perdagangan 138.7111 dengan nilai transaksi harian Rp 5,1 miliar saham.

Pelemahan harga saham PT Garuda Indonesia Tbk ini juga terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis. IHSG turun 5,8 poin atau 0,11 persen ke level 5.296,71.

Berdasarkan data BEI, Citilink Indonesia merupakan anak usaha perseroan. PT Garuda Indonesia Tbk genggam sekitar 99,99 persen saham PT Citilink Indonesia.

Sebelumnya pada Rabu 28 Desember 2016, Kantor Pusat Citilink Indonesia menerima laporan mengenai adanya pilot yang diduga dalam kondisi yang tidak prima untuk menerbangkan pesawat, namun Citilink telah menelusuri temuan tersebut sehingga Citilink Indonesia mengganti pilot yang bertugas sesegera mungkin.

Selanjutnya pilot yang bersangkutan di tes kesehatannya di klink bandara Surabaya, berdasarkan permintaan Kementerian Perhubungan pilot yang bersangkutan kembali melaksanakan tes kesehatan kedua di Balai Kesehatan Penerbangan (Hatpen) dan Lembaga Kesehatan Penerbangan (Lakespra), Jakarta.

Pemeriksaan lanjutan tersebut dilakukan selama dua hari mulai dari Rabu hingga kamis, dan hasilnya baru akan diketahui dalam waktu satu minggu.

Meskipun hasil baru didapat seminggu lagi tapi Citilink sudah menyiapkan sanksi tegas kepada pilot yang bersangkutan.

Â