Liputan6.com, New York - Bursa saham Hong Kong dan New York bersaing untuk menarik perusahaan atau calon emiten mencatatkan saham di pasar modal.
Sepanjang 2016, total raihan dana IPO di bursa saham New York masih di atas bursa saham Hong Kong. Berdasarkan data Dealogic, total raihan dana IPO di bursa saham New York mencapai US$ 24,6 miliar. Sedangkan bursa saham Hong Kong mencapai US$ 24,5 miliar. Kemudian posisi selanjutnya bursa saham Shanghai mencapai US$ 16 miliar.
Posisi selanjutnya bursa saham Jepang dan Kopenhagen dengan total raihan dana masing-masing US$ 9,6 miliar dan US$ 5,9 miliar. Sedangkan bursa saham London jatuh ke posisi delapan dengan raihan dana US$ 5,5 miliar.
Total raihan dana IPO secara global memang tahun ini lebih rendah dari 2015. Total dana IPO mencapai US$ 141 miliar pada 2016. Angka ini terendah sejak 2012.
Baca Juga
"Sepanjang enam bulan dipengaruhi kejadian makro mulai dari ketakutan pertumbuhan China, Brexit dan pemilihan presiden Amerika Serikat. Ini sangat jarang sekali. Namun tahun depan saya pikir akan membaik," ujar Phil Drury, Kepala Riset Citigroup untuk tim Eropa, seperti dikutip dari laman CNBC, Sabtu (31/12/2016).
Tahun depan, bursa saham New York dan China pun akan hadapi persaingan sengit untuk meraih calon emiten. Apalagi sektor teknologi kemungkinan marak untuk mencari pendanaan di pasar modal.
Kepala Riset Credit Suisse Anthony Kontoleon menuturkan, 2017 kemungkian pasar IPO akan kembali pulih. Sektor perusahaan berpotensi baik untuk IPO antara lain sektor teknologi, ritel atau konsumen dan energi.
Tiga perusahaan teknologi asal China akan meraih dana dari pasar modal. Tiga perusahaan itu antara lain Ant Financial, perusahaan teknologi keuangan milik Alibaba. Nilai valuasi US$ 60 miliar. Lufax, aplikasi pembayaran milik asuransi Ping An. Nilai valuasinya US$ 19 miliar.
Kemudian Zhongan, perusahaan aplikasi didukung oleh Ping An, Alibaba, dan Tencent. Nilai valuasinya mencapai US$ 8 miliar.
Namun, bursa Hong Kong juga hadapi persaingan dari Shanghai dan Shenzhen. Diperkirakan, bursa Shanghai dan Shenzhen akan memiliki valuasi saham IPO lebih tinggi ketimbang Hong Kong.
Sedangkan bursa saham New York mengharapkan dari IPO snapchat. Diperkirakan IPO Snap pada Maret 2017. Valuasi sahamnya diperkirakan US$ 20 miliar-US$ 25 miliar. Snap diperkirakan menjadi IPO terbesar pada tahun depan.
Advertisement
Â
https://www.vidio.com/watch/547795-semenit-sosok-pahlawan-di-uang-rupiah-baru