Sukses

Otoritas Bursa Tambah 3 Saham untuk Transaksi Marjin

BEI mencatat ada 61 saham masuk daftar transaksi marjin dengan penambahan tiga saham.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) menambah tiga saham yang masuk daftar efek marjin dan short sehll untuk Januari 2017.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (5/1/2017), tiga saham baru yang masuk ke dalam daftar efek marjin dan short sell antara lain saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (NJTM), PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Sedangkan saham yang keluar dari daftar efek marjin dan short sell antara lain PT Intiland Development Tbk (DILD) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).

Dengan penambahan tiga saham tersebut maka daftar efek yang dapat ditransaksikan secara marjin ada 61 saham. Sedangkan daftar efek yang dapat ditransaksikan secara shortsell ada 57 saham.

Daftar efek tersebut mulai berlaku 3 Januari 2017. Daftar efek yang memenuhi kriteria itu untuk dijadikan pembayaran atas transaksi marjin dan short sell. Selain itu juga saham-saham yang masuk dalam penghitungan indeks LQ45.

Otoritas bursa sedang mengenjot transaksi investor. Salah satunya lewat transaksi marjin. Sebelumnya Self Regulatory Organization (SRO) mendirikan perusahaan pendanaan sekuritas bernama PT Pendanaan Efek Indonesia (PE). Perusahaan ini dibentuk untuk membiayai perusahaan sekuritas yang melakukan transaksi marjin.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, perusahaan ini dibentuk oleh BEI, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dengan modal ditempatkan Rp 250 miliar dan bakal ditingkatkan menjadi Rp 1 triliun. Tito mengatakan, porsi kepemilikan untuk perusahaan tersebut hampir merata.

Tito menambahkan, pembentukan perusahaan ini untuk mengoptimalkan transaksi investor. Dia bilang, hal ini sejalan dengan rencana untuk menambah saham yang dilakukan secara marjin.

"Artinya margin sekarang hanya 45 saham, LQ45. Dengan persetujuan OJK kita sudah siap merelaksasi sehingga nanti akan ada 200 perusahaan bisa mendapatkan pendanaan margin, ikut margin," ujar dia.