Sukses

Sejak Masuk BEI di 1982, Aset Unilever Naik 110 Kali Lipat

Saham Unilever Indonesia pertama kali tercatat berada di posisi Rp 3.175 per saham.

Liputan6.com, Jakarta Kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik signifikan sejak mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham perseroan yang pertama kali tercatat berada di posisi Rp 3.175 telah melonjak mencapai Rp 40.100 per saham pada penutupan 10 Januari 2017.

Hari ini merupakan peringatan 35 tahun saham Unilever Indonesia tercatat di BEI. Perseroan pertama kali mencatatkan sahamnya pada awal tahun 1982.

"Dalam kurun waktu 35 tahun, kinerja saham Unilever Indonesia terus melesat. Jika seorang investor membeli 1.000 lembar saham pada saat initial public offering (IPO) seharga Rp 3.175 per lembar, saat ini nilai investasinya bernilai hampir US$ 5 miliar," kata Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Aset perseroan juga tumbuh lebih dari 110 kali lipat. Pada awal 1982, aset perseroan mencapai Rp 140,4 miliar. Kini, aset perseroan pada kuartal III 2016 mencapai Rp 16,8 triliun.

"Pada akhir tahun lalu kami menduduki peringkat 5 kapitalisasi pasar terbesar dengan nilai Rp 296 triliun atau sekitar 5,1 persen dari total kapitalisasi bursa," ungkap dia.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyambut positif kinerja Unilever Indonesia pada 35 tahun ini. Saat ini, saham perseroan telah menjadi buruan para investor.

"Unilever salah satu perusahaan bluechip yang banyak dicari orang," kata dia.

Dia berharap, Unilever Indonesia terus memacu kinerjanya sehingga berkontribusi pada pasar modal."Kita harapkan tetap prestasi menunjang pasar modal," tukas Tito.(Amd/Nrm)

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Unilever