Sukses

Bursa Asia Merosot Jelang Pidato PM Inggris

Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May akan memberikan pidatonya salah satunya terkait Brexit.

Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia merosot menjelang pidato Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May yang bisa memiliki implikasi sentimen risiko yang lebih luas.

Melansir laman Reuters, Selasa (17/1/2017), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen. Ini merupakan perdagangan terbatas saat Wall Street ditutup untuk perayaan Martin Luther King Day.

Sementara indeks Nikkei Jepang turun 0,3 persen dan saham Australia turun 0,8 persen.

Media melaporkan jika May yang akan memberikan pidatonya pada hari ini akan mengumumkan lay out rencana keluar dari Uni Eropa yang akan membuat Inggris kehilangan akses ke pasar tunggal di blok itu.

Kekhawatiran soal "Brexit" juga telah membuat mata uang Pound sterling turun ke posisi terendah dalam tiga bulan terhadap Dolar dan melemahkan selera investor terhadap ekuitas di pekan ini.

Tumbuhnya ketidakpastian atas kebijakan Donald Trump juga telah menyakiti ekuitas. Ini seiring aksi unjuk rasa di berbagai belahan dunia yang membuat spekulasi bahwa Presiden terpilih AS akan memberlakukan stimulus dan langkah-langkah keras saat kepemimpinanya.

"Pasar dipengaruhi angsa kembar politik hitam dari 2016 yakni Brexit suara dan kemenangan Trump win, membuat kondisi kadang tetap stabil dan tidak menentu," tulis David Croy, Ahli Strategi Senior di ANZ.

Adapun pound sterling turun ke posisi US$ 1,2037. Mata uang ini telah jatuh ke posisi US$ 1,1983 di hari sebelumnya, terendah sejak 7 Oktober

Pelemahan pound membuat tekanan menjauh dari greenback, yang telah dibebani ketidakpastian investor atas kebijakan yang pemerintahan Trump.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Bursa Asia

Video Terkini