Sukses

Rupiah ke Level Rp 13.410 per Dolar AS, IHSG Susut 44 Poin

Ada sebanyak 205 saham melemah sehingga mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 5.254.

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah menjelang akhir pekan ini. Tekanan IHSG terjadi di tengah transaksi harian saham yang rendah jelang pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (20/1/2017), IHSG merosot 44,63 poin atau 0,84 persen ke level 5.254,31. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,24 persen ke level. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Ada sebanyak 205 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 93 saham menguat dan 118 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.293,08 dan terendah 5.243,74. Transaksi harian saham tidak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan 297.761 kali dengan volume perdagangan 17,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,8 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham perdagangan naik 0,40 persen. Sektor saham infrastruktur turun 2,59 persen dan memimpin penurunan terbesar, disusul sektor saham aneka industri sekitar 1,64 persen dan sektor saham tambang merosot 1,1 persen.

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 413 miliar di pasar reguler. Sedangkan posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.410.

Saham-saham yang menguat antara lain saham DEWA mendaki 33,33 persen ke level Rp 72 per saham, saham NAGA menanjak 24,57 persen ke level Rp 218 per saham, dan saham BRMS mendaki 14,10 persen ke level Rp 89 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham INCF turun 18,75 persen ke level Rp 390 per saham, saham WAPO tergelincir 14,93 persen ke level Rp 75 per saham dan saham BTON susut 9,02 persen ke level Rp 121 per saham.

Sebagian besar bursa Asia tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng tergelincir 0,71 persen ke level 22.885, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,35 persen ke level 2.065.

Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei naik 0,34 persen ke level 19.137, indeks saham Shanghai mendaki 0,70 persen ke level 3.123, indeks saham Singapura menguat 0,13 persen ke level 3.012, dan indeks saham Taiwan naik 0,14 persen ke level 9.331.

Analis Senior PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, saat ini belum ada sentimen dominasi laju IHSG. Pelaku pasar dinilai wait and see jelang pelantikan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Reza menilai, pelaku pasar akan mencermati pidato Donald Trump untuk mencari tahu bagaimana kebijakan Donald Trum selanjutnya.

"Posisi wait and see itu tidak hanya di dalam negeri tetapi juga regional," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, pelaku pasar juga mencermati perkembangan proses Inggris keluar dari Uni Eropa (UE) atau disebut Brexit.