Sukses

Kebijakan Trump Masih Bebani Gerak Bursa Asia

Bursa Asia bergerak campuran pada perdagangan Selasa pekan ini.

Liputan6.com, New York - Bursa Asia bergerak campuran pada perdagangan Selasa pekan ini. Beberapa saham menguat mengikuti optimisme laba Samsung di kuartal IV 2016 dan beberapa melemah karena tertekan sentimen kebijakan Donald Trump yang keluar dan kesepakatan Trans-Pacific Partnership (TPP).

Mengutip CNBC, Selasa (24/1/2017), Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,19 persen setelah sempat menguat di awal perdagangan. Saham Samsung naik 0,32 persen telah perusahaan membukukan kenaikan laba operasional 50 persen menjadi 9,22 triliun won.

Sedangkan di Jepang, Indeks Nikkei turun 0,28 persen di awal perdagangan. Pada penutupan perdagangan sebelumnya, indeks acuan di Jepang ini juga tertekan lebih dari 1 persen.

Saham Takata anjlok 13, 49 persen pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini melanjutkan penurunan yang terjadi pada sehari sebelumnya yang merosok lebih dari 18 persen.

Sebelumnya dalam rilis yang diterbitkan situs Gedung Putih setelah pelantikan Trump, menyebutkan bahwa pemerintah Amerika Serikat telah menyiapkan berbagai strategi untuk mendorong perekonomian dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga AS.

Salah satu langkah yang akan diambil adalah menarik diri dari perjanjian kerja sama perdagangan Trans Pacific Partnership (TPP).

"Investor di Asia gugup karena kebijakan proteksionisme Donald Trump," jelas kepala Analis ThinkMarkets, Naeem Aslam.

Sedangkan di pasar AS, Dow Jones Industrial Average turun 27,4 poin atau 0,14 persen ke posisi 19.799,85. Sementara indeks S & P 500 kehilangan 6,11 poin atau 0,27 persen menjadi 2.265,2 dan Nasdaq Composite turun 2,39 poin atau 0,04 persen ke level 5.552,94 poin. (Gdn/Ndw)