Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif dengan kecenderungan tertekan. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG bakal di support 5.248 dan resistance 5.315.
Pada perdagangan saham kemarin, IHSG menguat tipis 1,69 poin ke level 5.293,78. "Saham-saham small cap terlihat laris diperdagangkan," kata dia di Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Dia mengatakan, IHSG ditopang aksi beli bersih asing yang tercatat Rp 388,11 miliar. Namun, pergerakan IHSG tertahan proyeksi pertumbuhan kredit yang diperkirakan melambat.
"Pertumbuhan pinjaman yang diperkirakan turun menjadi 8,2 persen dari 8,5 persen menjadi faktor utamanya," jelas dia.
Sementara, Bursa Asia ditutup mayoritas menguat. Namun, pergerakan Bursa Asia juga tertahan pelemahan harga minyak.
"Namun pergerakan positif Bursa Asia tertahan dengan pelemahan harga minyak yang kehilangan 0,8 persen setelah data industri menunjukan estimasi stock minyak di AS meningkat," ujar dia.
Lanjar merekomendasikan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).(Amd/
Gerak IHSG Bakal Tertekan
Pada perdagangan saham kemarin, IHSG menguat tipis 1,69 poin ke level 5.293,78.
Advertisement