Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) mencetak rekor dengan indeks dow jones tembus level 20.000 pada perdagangan saham Rabu waktu New York. Indeks saham dow jones yang menjadi acuan selama sekitar 132 tahun di bursa saham AS ini pun menjadi perhatian presiden AS Donald Trump.
Mengutip laman Marketwatch, seperti ditulis Kamis (26/1/2017), Donald Trump menulis cuitan soal Dow Jones tembus level 20.000 di twitter.
"Great#Dow20K"," tulis Trump di Twitter dalam akun President Trump@POTUS.
Sejumlah pengamat menilai reli yang terjadi di bursa saham AS sebagai respons terhadap Trump. Sejak pemilihan umum pada tahun lalu, bursa saham AS cenderung menguat. Indeks saham Dow Jones telah naik 9,5 persen. Indeks saham S&P 500 mendaki 6,6 persen dan indeks saham Nasdaq menguat 9 persen.
Advertisement
Baca Juga
Seperti yang diulas Marketwatch, adanya harapan terhadap Trump telah mendorong kenaikan di bursa saham AS. Trump yang sebelumnya jadi pengusaha properti ini pernah berjanji untuk membuat Amerika Serikat kembali besar. Oleh karena itu, ada sejumlah kebijakannya mendorong ekonomi AS.
Hal itu menjadi katalis untuk menggerakkan indeks saham. Namun yang diperhatikan pelaku pasar yaitu bagaimana Donald Trump dapat merealisasikan janji-janjinya dalam kampanye saat ini tidak dapat diprediksi. Apalagi pandangannya terhadap perdagangan global dan imigran juga membuat bursa saham AS bergejolak.
Meski ada sejumlah faktor lain perkuat pasar saham AS. Salah satunya normalisasi kebijakan moneter AS sejak krisis keuangan 2008-2009. Selain itu, kinerja perusahaan AS juga menjadi sedikit lebih baik. Faktor-faktor inilah yang membuat bursa saham AS lebih menarik bagi investor.
Meski demikian, tidak hanya di era Trump saja indeks saham Dow Jones cetak rekor. Pada masa mantan presiden Barack Obama saat periode pertama menjabat, indeks Dow Jones sempat sentuh rekor dari kisaran 6.547 ke level 10.000.
Kemudian sejak pelantikannya pada 20 Januari 2009 hingga 19 Januari 2016, indeks saham Dow Jones telah naik 144 persen, indeks saham S&P 500 menguat 172 persen dan indeks saham Nasdaq mendaki 275 persen.