Sukses

Bursa Eropa Tergelincir Imbas Kebijakan Imigrasi Trump

Indeks saham Inggris cenderung tertekan pada awal pekan ini seiring investor merespons negatif kebijakan Donald Trump.

Liputan6.com, London - Bursa Eropa merosot pada perdagangan awal pekan ini. Hal itu seiring investor merespons kebijakan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang membatasi imigran dengan melarang warga dari tujuh negara masuk ke AS.

Kebijakan tersebut pun dikhawatirkan dapat mempengaruhi dunia bisnis dan perdagangan. Indeks saham Inggris pun tertekan. Indeks saham FTSE 100 merosot 0,9 persen ke level 7.119,46. Sektor saham telekomunikasi yang hanya catatkan kenaikan.

Pada awal perdagangan, indeks saham Jerman DAX melemah 0,3 persen ke level 11.779,81, indeks saham Prancis CAC 40 turun 0,2 persen ke level 4.828, dan indeks saham Stoxx Europe 600 merosot 0,3 persen ke level 365,31.

Presiden AS Donald Trump yang menandatangani perintah eksekutif pada pekan lalu dengan melarang masuk warga negara dari tujuh negara muslim mendapatkan protes dari masyarakat AS.

"Perintah eksekutif soal pembatasan imigran pada akhir pekan lalu direspons negatif pada awal pekan ini dengan dolar AS dan bursa Asia melemah. Ini menunjukkan pasar sudah khawatir dengan dampaknya ke ekonomi," ujar Michael hewson, Kepala Riset CMC Markets, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Senin (30/1/2017).

Saham-saham yang cenderung tertekan di bursa Eropa antara lain saham BP Plc turun 1,4 persen, saham Royal Dutch Shell Pcl melemah 1,3 persen.

Sektor saham tambang juga merosot. Saham Anglo American Plc turun 1,6 persen, saham BHP Billiton Plc tergelincir 1,2 persen, saham Rio Tinto Plc susut 1,1 persen dan saham Randgold Resources Plc menguat 0,8 persen.

Indeks dolar AS berbalik arah terhadap enam uang utama. Akan tetapi, harga komoditas tidak terlalu naik signifikan.