Sukses

IHSG Dibuka Menguat, Berlawanan dengan Bursa Asia

Secara sektoral, seluruh sektor menguat dengan penguatan terbesar dibukukan oleh sektor aneka industri yang naik 0,80 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada perdagangan saham awal pekan ini. Hal ini berlawanan dengan gerak bursa AS dan Eropa yang melemah pada penutupan semalam.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (31/1/2017), IHSG naik 14 poin atau 0,26 persen ke level 5.316,66. Penguatan IHSG masih berlanjut. Pada pembukaan perdagangan IHSG naik 11,34 poin atau 0,21 persen ke level 5.312,70. Seluruh indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 92 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 26 saham melemah. 79 saham lainnya diam di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.317,31 dan terendah 5.310,69.

Total frekuensi perdagangan saham 9.853 kali dengan volume perdagangan 760,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 176,4 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 13.340. Investor asing melakukan aksi beli Rp 3,91 miliar.

Secara sektoral, seluruh sektor menguat dengan penguatan terbesar dibukukan oleh sektor aneka industri yang naik 0,80 persen. Penguatan terbesar kedua dibukukanoleh sektor pertambangan yang naik 0,57 persen dan kemudian sektor perkebunan yang menguat 0,46 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham ALKA naik 31,79 persen ke level Rp 228, saham CANI mendaki 20,29 persen ke level Rp 830 per saham, dan saham RODA menanjak 16,17 persen ke level Rp 520 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BCIP turun 4,62 persen ke level Rp 187 per saham, saham NIKL turun 3,81 persen ke level Rp 4.040 per saham, dan saham IIKP susut 3,51 persen ke level Rp 2.750 per saham.

Analis PT BNI Securities Richard Jerry menjelaskan, bursa AS ditutup di teritori negatif akibat sentimen negatif dari kebijakan imigrasi yang diterapkan oleh Donald Trump. Di Eropa, Stoxx 600 mengalami penurunan sebesar 1,1 persen, di mana salah satunya didorong melemahnya emiten berbasis travel.

Beberapa bursa di Asia, seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Cina masih ditutup dalam rangka merayakan Tahun Baru Imlek. Sedangkan di Jepang, indeks Nikkei ditutup melemah 0,51 persen setelah yen menguat terhadap dolar AS serta melemahnya emiten berbasis finansial.

"Kami menilai sentimen negatif dari bursa Eropa dan Amerika akan mendorong pelemahan IHSG pada hari ini," jelas dia. (Gdn/Ndw)