Sukses

Miliarder Ini Borong Saham Rp 160,3 Triliun Sejak Trump Menang

Miliarder Warren Buffett menambah portofolio saham di perusahaan investasi miliknya, Berkshire Hathaway.

Liputan6.com, New York - Miliarder Warren Buffett menambah portofolio saham di perusahaan investasi miliknya, Berkshire Hathaway setelah Donald Trump memenangi Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).

Buffett mengaku telah menggelontorkan dana US$ 12 miliar atau setara Rp 160,3 triliun (kurs US$ 1 = Rp 13.355) untuk memborong saham-saham tersebut. Pembelian tersebut sebagian besar langsung diputuskannya sendiri.

"Kami sudah membeli saham  US$ 12 miliar sejak Pemilu," kata Buffett seperti dikutip dari CNBC, Rabu (1/2/2017).

Buffet saat ini menguasai saham senilai US$ 102,5 miliar hingga 30 september, tidak termasuk kepemilikan
di Kraft Heinz, menurut aturan yang berlaku.

Saham dan imbal hasil surat utang di AS meroket usai kemenangan Trump di tengah peluang pelonggaran aturan di sektor-sektor tertentu, tarif pajak yang lebih rendah serta stimulus fiskal.

Namun penguatan Wall Street tertahan karena investor khawatir atas kebijakan Trump yang melarang pengungsi dan warga dari 7 negara muslim untuk datang ke Amerika Serikat.

Di sisi lain, Buffett juga skeptis bahwa Trump bisa membawa ekonomi AS tumbuh 4 persen secara tahunan.

Harta bertambah

Harta sepuluh orang terkaya Amerika Serikat tercatat bertambah US$ 15,8 miliar atau setara dengan Rp 213 triliun. Kesepuluh miliarder tersebut antara lain Bill Gates, Jeff Bezos, Warren Buffett, Mark Zuckerberg, Larry Ellison, Michael Bloomberg, Charles Koch, David Koch, Larry Page dan Sergey Brin.

Buffett merupakan miliarder dengan penambahan kekayaan paling besar. Kekayaannya tercatat bertambah lebih dari US$ 2,5 miliar ke angka US$ 74 miliar. Ia kini menduduki peringkat orang kedua terkaya di dunia.

Selain Buffett, pendiri Facebook Mark Zuckeberg juga mengalami kenaikan kekayaan. Kekayaan Zuckerbeg tumbuh US$ 2,1 miliar lebih banyak berkat kapitalisasi pasar Facebook yang meningkat. Saham perusahaan tersebut meningkat 15 persen sejak akhir tahun 2016.