Sukses

Sektor Bank Picu Wall Street Bervariasi

Bursa saham Amerika Serikat atau wall street cenderung bervariasi dengan indeks saham Dow Jones turun 35 poin.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi dengan indeks saham S&P 500 menguat seiring investor hadapi laporan kinerja perusahaan yang beragam. Sementara itu, indeks saham Dow Jones tergelincir akibat sektor saham bank.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 35,95 poin atau 0,18 persen ke level 20.054,34. Indeks saham S&P 500 naik 1,57 poin atau 0,07 persen ke level 2.294,65. Diikuti indeks saham Nasdaq bertambah 8,24 poin atau 0,15 persen ke level 5.682,45.

Indeks saham Nasdaq catatkan rekor tertinggi didorong saham-saham teknologi antara lain Apple dan Facebook. Sejumlah saham lainnya mempengaruhi laju indeks saham acuan di bursa AS. Antara lain saham Allergan, produsen obat naik 3,7 persen usai catatkan laba dan pendapatan kuartal keempat melebihi harapan. Saham Gilead Sciences anjlok 8,6 persen, dan membebani indeks saham S&P 500.

Selain itu, sektor saham keuangan yang melonjak sejak pemilihan umum kini menjadi sektor terburuk di indeks saham S&P 500. Sektor keuangan merosot 0,8 persen. Itu dipicu dari penurunan saham Goldman Sachs 0,8 persen sedangkan JP Morgan tergelincir 0,9 persen.

Saham bank sensitif terhadap perubahan suku bunga, dan imbal hasil surat berharga AS juga turun ke level terendah dalam pekan ini. Ada pun sektor saham properti dan utilitas catatkan performa cukup baik.

"Dengan imbal hasil mendatar, pasar kini hadapi situasi berat untuk sektor keuangan," ujar Paul Nolte, Manajer Portofolio Kingsview Asset Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (9/2/2017).

Selain itu, saham Norstrom naik 4,1 persen. Presiden AS Donald Trump telah menyerang perusahaan ritel itu lewat akun media sosial Twitter lantaran Nordstrom melepas label pakaian putrinya Ivanka Trump.

Wall street mencatatkan rekor tertinggi usai reli sejak pemilihan presiden AS. Diharapkan presiden AS terpilih Donald Trump dapat memberi stimulus fiskal dan pemangkasan regulasi.  Namun reli alami stagnasi dalam beberapa hari ini di bursa saham AS lantaran investor menunggu lebih rinci agenda kebijakan ekonomi Trump.