Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Aksi jual investor asing turut menekan IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (14/2/2017), IHSG merosot 28,88 poin atau 0,53 persen ke level 5.380,67. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,78 persen ke level 893,71. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Ada sebanyak 204 saham merosot sehingga menekan IHSG. Sedangkan 123 saham menguat dan 103 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.409,35 dan terendah 5.370,49. Transaksi perdagangan saham cukup ramai.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 406.729 kali dengan volume perdagangan 18 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,6 triliun. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 347 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 13.318.
Secara sektoral, 10 sektor saham tertekan. Sektor saham industri dasar melemah 1,27 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan merosot 0,93 persen dan sektor saham tambang tergelincir 0,76 persen.
Baca Juga
Saham-saham yang menguat antara lain saham MEDC naik 10,50 persen ke level Rp 2.210 per saham, saham ASSA melonjak 12,50 persen ke level Rp 234 per saham, dan saham CANI naik 21,43 persen ke level Rp 680 per saham.
Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham TMPI turun 23,53 persen ke level Rp 91 per saham, saham MAMI tergelincir 22,58 persen ke level Rp 72 per saham, dan saham DNAR turun 12,57 persen ke level Rp 306 per saham, serta saham ELTY tergelincir 12,22 persen ke level Rp 79 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,03 persen ke level 23.703, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,20 persen ke level 2.074, indeks saham Jepang Nikkei melemah 1,13 persen ke level 19.238, dan indeks saham Singapura tersungkur 1,42 persen ke level 3.067.
Selain itu, indeks saham Shanghai naik 0,03 persen ke level 3.217,93 dan indeks saham Taiwan mendaki 0,09 persen ke level 9.718,78.
Sebelumnya Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menuturkan, penurunan IHSG masih wajar. Ia melihat, pasar sedang melakukan aksi ambil untung dan mewaspadai pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak terutama Pilkada DKI Jakarta pada 15 Februari 2017.
Dari eksternal, investor asing juga menunggu pidato pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve Janet Yellen.
"Kemungkinan Yellen akan mengumumkan perbaikan data pekerjaan di AS yang berpotensi mendorong the Fed menaikkan Fed Rate," ujar Bima saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, pidato pertama Yellen ini dinanti pelaku pasar. Pidatonya tersebut menjadi acuan akan banyaknya kenaikan suku bunga the Fed pada 2017. "Sentimen ini juga yang buat bursa regional Asia berguguran," kata dia.