Sukses

Bahana Sekuritas Prediksi IHSG Tembus Level 6.000

Laju Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) akan dipengaruhi inflasi dan pertumbuhan ekonomi 2017.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bahana Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 6.000 pada 2017. Hal ini sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia.

Kepala Riset dan Strategis Bahana Sekuritas Harry Su mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional akan berada di kisaran 5,3 persen tahun ini. Menurut dia, belanja pemerintah akan turut menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Memang pemerintah sempat melakukan efisiensi anggaran tahun lalu. Lantaran, ada kekhawatiran dari sisi penerimaan negara.

"Tahun ini infrastruktur sudah normalize sesuai budget kita," kata dia di Graha CIMB Niaga Jakarta, Kamis (16/2/2017).

Perekonomian Indonesia, menurut dia lebih stabil terhadap guncangan eksternal. Pada 2016, kontribusi konsumsi domestik sebanyak 61,5 persen dibanding produk domestik bruto (PDB).

"Kalau kita lihat salah satu alasannya, 61,5 persen dari GDP kita konsumsi domestik tidak terlalu tergantung keadaan yang ada diluar. Ekonomi cukup terlindungi," kata dia.

Lalu, pasokan dolar (foreign exchange reserve) pada 2016 mencapai US$ 116 miliar. Kondisi ini jauh lebih baik saat Amerika Serikat (AS) melakukan tapering di tahun 2013 dengan cadangan hanya US$ 99 miliar. Dia memperkirakan mencapai US$ 120 miliar tahun ini.

"Jauh lebih siap untuk menghadapi outflow," ujar dia.

Memang inflasi diperkirakan sedikit tinggi di 4,4 persen. Itu imbas dari perubahan harga yang diatur pemerintah (administered price) seperti pemangkasan subsidi listrik. Jadi nilai tukar rupiah bakal di kisaran Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Yang menarik bahwa kalau lihat inflasi turun banyak di daerah luar sebetulnya, Kalimantan, Sulawesi Papua. Kenapa karena ada tol Pak Jokowi dan improvement di sisi distrubusi. Jadi kalau percaya dengan infrastruktur proyek ke depannya dapat menurunkan inflasi," jelas dia.

Beberapa saham rekomendasi Bahana Sekuritas antara lain PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Ciputra Development tbk (CTRA), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).