Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia bergerak stabil pada perdagangan Selasa pekan ini. Sentimen dari Amerika Serikat (AS) mereda karena Wall Street libur.
Mengutip Reuters, Selasa (21/2/2017), Indeks MSCI Asia pasifik di luar Jepang bergerak datar pada pembukaan perdagangan. Indeks acuan bursa di Asia ini bergerak mendekati level tertinggi dalam 19 bulan terakhir. Indeks MSCI Asia Pasifik naik lebih dari 11 persen sejak 23 Desember lalu.
Advertisement
Baca Juga
Bursa Australia bergerak melemah tertekan saham tambang terutama saham dari BHP Billiton. Terjadi pemogokan massal di tambang yang dimiliki oleh perusahaan ini di Cili. Pemogokan tersebut telah terjadi selama 12 hari.
Sentimen terbesar yang akan menggerakkan bursa Eropa. Kekhawatiran politik terus menjadi pusat perhatian investor selama sepekan terakhir menunggu hasil dari pemilu Prancis yang kemungkinan besar akan menyusul Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.
Dalam pemilu tersebut terdapat dua kubu. Kubu pertama menyatakan akan tetap mendukung uni Eropa dan kubu kedua ingin melepas diri dari Uni Eropa.
Selain itu, fokus pasar juga ke politik Jerman. Dalam sebuah jajak pendapat, calon dari Partai Demokrat Sosial Jerman (SPD) berada di depan dari calon Uni Merkel Christian Democratic Angela Merkel.
Pada perdagangan kemarin, bursa Asia bergerak tertekan dibayangi rencana pertemuan para pejabat The Fed membahas suku bunga. Beredar spekulasi jika bank sentral bisa menaikkan kembali tingkat suku bungan pada Maret terpicu penguatan dolar AS. Sedangkan pada perdagangan Senin kemarin Wall Street tutup sehingga meredakan tekanan di bursa Asia.