Liputan6.com, Jakarta - Saat ini curah hujan tinggi terjadi pada Januari-Februari 2017. Hujan yang terus mengguyur kadang mengakibatkan banjir sehingga berdampak terhadap berjalannya bisnis dan usaha.
Hal itu juga dapat menjadi sentimen dan berdampak terhadap bisnis perusahaan tercatat di pasar modal. Sejumlah analis menilai, ada sektor saham yang mendapatkan keuntungan dari kondisi banjir yang melanda sejumlah kota di Indonesia akibat terganggunya distribusi. Saham-saham yang bergerak di sektor telekomunikasi, konsumsi, kesehatan dan farmasi diuntungkan dari kondisi tersebut.
Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana menuturkan, sektor saham konsumsi akan diuntungkan dari dampak banjir. Hal itu lantaran masyarakat akan cenderung enggan untuk keluar rumah dan menyimpan makanan yang siap saji. Demikian seperti ditulis Rabu (22/2/2017).
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, sektor kesehatan terutama sub sektor yaitu rumah sakit dan farmasi juga terkena dampak positif. Kepala Riset PT Bahana Securities Harry Su memperkirakan ada kenaikan penjualan obat-obatan lantaran saat musim hujan seseorang biasanya rentan sakit.
Tak hanya itu, sektor perkebunan terutama kelapa sawit juga mendapatkan sentimen positif. Harry menuturkan, harga kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) akan terkena imbas lantaran produksi terganggu karena faktor cuaca.
Sedangkan Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya memilih sektor telekomunikasi. Ia melihat saat musim hujan masyarakat juga mencari informasi dan perkembangan terbaru mengenai kondisi banjir dan kemacetan di sejumlah wilayah.
Untuk pilihan sahamnya, Aditya menuturkan, dampak banjir akan positif untuk PT Indofood CBP Sukses Tbk (ICBP). Saham ICBP dapat dicermati pelaku pasar. Harry juga memilih saham ICBP dengan rekomendasi beli untuk target harga saham ICBP Rp 10.500.
Sedangkan sektor kesehatan, Aditya dan Harry memilih saham PT Siloam Hospitals Tbk (SILO). Harry merekomendasikan beli dengan target harga Rp 13.300. Untuk saham farmasi, Harry memilih saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Sido Muncul Tbk (SIDO). untuk dicermati pelaku pasar. "Rekomendasi beli untuk saham Kalbe Farma dengan target harga saham Rp 1.880 per saham. Sedangkan saham SIDO rekomendasi beli dengan target harga saham Rp 640 per saham," tulis Harry dalam laporannya, Rabu (22/2/2017).
Sedangkan Aditya memilih saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF). Untuk sektor telekomunikasi, William menuturkan, saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Indosat Tbk (ISAT) untuk jadi pilihan. Di sektor perkebunan, Harry memilih saham PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) dan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).