Sukses

Jelang Tutup Pekan, IHSG Diperkirakan Menguat

IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran support 5.340 dan resistance 5.400.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat terbatas pada perdagangan saham jelang akhir pekan. IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran support 5.340 dan resistance 5.400.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi  menjelaskan, IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemarin. IHSG berhasil menguat 14,06 poin ke level 5.372,75.

"Indeks sektor aneka dasar menjadi penekan dengan melemah 0,74 persen sedangkan indeks sektor aneka industri dan perdagangan menjadi pendorong penguatan bursa," kata dia, Jakarta, Jumat (24/2/2017).

Namun, investor tengah memperhatikan kemungkinan kenaikan suku Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Sehingga, investor asing mencatatkan aksi jual saham. "Investor asing pun masih tercatat net sell sebesar Rp 246,65 miliar," kata dia.

Lanjar melanjutkan, dengan melihat hasil perdagangan kemarin, pada hari ini IHSG akan bergerak di kisaran support 5.340 dan resistance 5.400.

Lanjar merekomendasikan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM).

Sedangkan Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG akan variatif dengan kecenderungan menguat. IHSG bakal berada di kisaran support 5.355 dan resistance 5.390.

Saham rekomendasi Sinarmas Sekuritas yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT United Tractors Tbk (UNTR).

Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Kamis, 23 Februari 2017, IHSG naik 14,06 poin atau 0,26 persen ke level 5.372,74. Indeks saham LQ45 menguat 0,15 persen ke level 893,11. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX, Sri-Kehati dan Infobank15.

Ada 174 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 138 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Di luar itu, 110 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 396.763 kali dengan volume perdagangan 21,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,2 triliun. (Amd/Gdn)