Sukses

IHSG Berpotensi Koreksi, Awasi Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.202-5.414 pada Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Hal itu lantaran potensi aksi jual di pasar saham usai alami penguatan pada perdagangan kemarin.

Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menuturkan, IHSG berpotensi koreksi wajar usai alami penguatan pada perdagangan saham kemarin. IHSG naik 45,19 poin ke level 5.408,25 pada perdagangan saham Kamis 2 Maret 2017.

"Akan terjadi aksi ambil untung. IHSG akan bergerak di kisaran support 5.202 dan resistance 5.414," ujar Bima saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (3/3/2017).

Ia menuturkan, tekanan IHSG juga didorong ada pidato sejumlah pejabat bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve sejak awal Maret. Di sisi lain, data ekonomi seperti indeks manufaktur dari China dan Eropa cukup baik sehingga jadi katalis positif.

Namun, dari sisi internal, Bima menambahkan, data ekonomi yaitu inflasi dan indeks manufaktur Indonesia kurang begitu baik. Tercatat inflasi Februari sekitar 0,2 persen. "Inflasi kurang begitu bagus. Kemungkinan terjadi kontraksi ekonomi pada Februari. Sentimen negatif datang dari data domestik," ujar dia.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpotensi naik terbatas. IHSG terlihat mulai berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah lebih baik.

Ia melihat, pergerakan mulai menunjukkan meninggalkan level support yang terlihat memang cukup kuat bertahan.

"Target resistance saat ini terlihat mulai beranjak naik sehingga menunjukkan kekuatan naik mulai membesar. Dalam jangka panjang, IHSG terlihat memiliki potensi penguatan yang cukup besar," kata dia.

William mengatakan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.352-5.448 pada Jumat pekan ini.  Untuk rekomendasi saham, Bima memilih saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT PP Tbk (PTPP) untuk dicermati pelaku pasar.

Sedangkan William memilih saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).