Sukses

IHSG Berpotensi Melemah, Simak Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.314-5.414 pada Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabugan (IHSG) berpotensi lanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Senin pekan ini. Ada potensi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve pada Maret akan bayangi IHSG.

Analis PT NH Korindo Securities, Bima Setiaji menuturkan, IHSG berpeluang lanjutkan pelemahan. Usai pimpinan the Federal Reserve Janet Yellen menyampaikan pidato pada akhir pekan lalu menunjukkan kenaikan suku bunga dapat dilakukan segera mungkin pada Maret. Namun, hal itu juga akan dipengaruhi rilis data tenaga kerja dan inflasi.

“Ada kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed pada Maret 2017 menjadi sentiment negatif untuk IHSG,” ujar Bima saat dihubungi Liputan6.com, Senin (6/3/2017).

Sedangkan dari internal, Bima mengatakan, sentimen yang pengaruhi yaitu rilis cadangan devisa. Bima menuturkan, cadangan devisa tersebut menjadi fokus pelaku pasar domestik. “Investor akan melihat seberapa kuat cadangan devisa untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga the Fed,” kata.

Bima menuturkan, pelaku pasar juga menanti rilis laporan keuangan emiten berkapitalisasi besar antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Diharapkan rilis laporan keuangan emiten tersebut dapat menopang gerak IHSG.

Dengan melihat kondisi itu, Bima memprediksi, IHSG bergerak di kisaran 5.314-5.414 pada Senin pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih memiliki kecenderungan menguat meski terbatas. Hal ini terlihat dari rentang konsolidasi yang terjadi dengan level support yang masih mampu bertahan cukup kuat. “IHSG akan bergerak di kisaran 5.358-5.476,” ujar dia.

Sedangkan pilihan saham pada awal pekan ini, Bima memilih saham PT PP Tbk (PTPP) dan PT Harum Energy Tbk (HRUM). William memilih saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Video Terkini