Sukses

Tuduhan Penyadapan Donald Trump Bikin Wall Street Tergelincir

Presiden Donald Trump menuduh bahwa pendahulunya Barack Obama telah menyadapnya. Ini ikut berdampak ke Wall Street.

Liputan6.com, New York - Wall Street dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin terpicu kekhawatiran investor akan dampak dari ketegangan geopolitik di Asia dan tuduhan Presiden Donald Trump bahwa pendahulunya Barack Obama telah menyadapnya.

Beberapa investor khawatir bahwa tuduhan itu bisa mengalihkan perhatian Trump dari agenda ekonominya terkait pemotongan pajak dan penyederhanaan peraturan, yang telah membawa Wall Street mencapai rekor sejak pemilu.

Kurangnya rincian proposal dan kemunduran Trump dalam mengisi kabinetnya juga telah membuat investor gelisah di tengah valuasi pasar yang tinggi.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 71,65 poin atau 0,34 persen ke posisi 20.934,06. Sementara indeks S&P 500 turun 11,79 poin atau 0,49 persen menjadi 2.371,33 dan Nasdaq Composite turun 29,37 poin atau 0,50 persen ke level 5.841,39.

Semua 11 sektor besar pada indeks S&P tercatat lebih rendah. Sektor keuangan yang mencapai laju paling tinggi pasca pemilu, membukukan penurunan terbesar.

"Pasar rentan terhadap perubahan jangka pendek dan perilaku yang berubah karena sesuatu yang Trump katakan," kata Andre Bakhos, Managing Director Janlyn Capital di Bernardsville, New Jersey.

Dia menambahkan, kebanyakan investor bereaksi positif terhadap kebijakan Trump selama ini. "Namun, ada peringatan bahwa sesuatu yang dikatakan juga bisa menggagalkan antusiasme itu," tambah dia.

Meningkatnya ketegangan geopolitik di Asia Timur setelah Korea Utara menembakkan empat rudal balistik juga membebani pasar saham global.


  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Wall Street