Liputan6.com, Jakarta - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan kinerja cukup positif sepanjang 2016. Penjualan naik tipis 7,18 persen menjadi Rp 95,46 triliun pada 2016.
Kenaikan penjualan itu mendorong pertumbuhan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 23,14 persen menjadi Rp 12,76 triliun pada 2016 dari periode sebelumnya Rp 10,36 triliun.
Beban pokok penjualan naik menjadi Rp 71,61 triliun pada 2016 dari tahun sebelumnya Rp 67,30 triliun. Laba kotor naik 9,6 persen menjadi Rp 23,85 triliun.
Advertisement
PT HM Sampoerna Tbk alami beban penjualan naik menjadi Rp 6,09 triliun. Beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 1,73 triliun pada 2016 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,74 triliun. Perseroan juga mencatatkan kenaikan penghasilan lain-lain menjadi Rp 267,67 miliar pada 2016 dari periode 2015 sebesar Rp 148,54 miliar.
Baca Juga
Dengan melihat kondisi itu, laba per saham dasar perseroan naik menjadi Rp 110 pada 2016 dari periode 2015 sebesar Rp 93.
Total liabilitas perseroan naik menjadi Rp 8,33 triliun pada 31 Desember 2016 dari periode 31 Desember 2015 sebesar Rp 5,99 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 34,17 triliun pada 31 Desember 2016. Perseroan kantongi kas sebesar Rp 5,05 triliun.
Dalam riset PT Mandiri Sekuritas, laba bersih PT HM Sampoerna Tbk pada kuartal IV 2016 melampaui prediksi dan konsensus terutama karena pendapatan bunga dan penurunan belanja iklan dan promosi yang mengejutkan. Pihaknya menilai, hal itu tidak akan berkelanjutan.
Dengan langkah tersebut mampu membuat perseroan memenuhi target pertumbuhan laba sebelum beban bunga dan pajak di atas 10 persen pada 2016. Akan tetapi, kinerja penjualan sebesar 7 persen cukup mengecewakan. Ada pun target harga saham PT HM Sampoerna Tbk dinaikkan dari Rp 3.850 menjadi Rp 4.000.
Pada perdagangan saham Selasa 7 Maret 2016, saham PT HM Sampoerna Tbk turun tipis 0,76 persen menjadi Rp 3.920 per saham.