Liputan6.com, Jakarta PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sedang memfinalisasi sindikasi pinjaman bank Rp 5 triliun. Dana pinjaman itu akan digunakan untuk proyek tol Samarinda-Balikpapan.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk Suradi menuturkan, proses finalisasi sindikasi pinjaman itu diharapkan selesai awal April. Perseroan mengharapkan meraih bunga pinjaman kompetitif. Dana hasil pinjaman digunakan untuk proyek tol di Kalimantan.
"Pencarian dana sindikasi itu terutama untuk menunjang pelaksanaan proyek contractor pre financing (CPF) tol Balikpapan-Samarinda. Diharapkan awal April sudah financial closing," ujar Suradi saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (9/3/2017).
Advertisement
Sebelumnya perseroan kantongi kontrak jasa pemborongan desain dan bangun pekerjaan pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda seksi 2,3 dan 4 senilai Rp 6,58 triliun.
Baca Juga
Perseroan telah ditetapkan sebagai pemenang berdasarkan evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi dan verifikasi yang dilakukan PT Jasamarga Balikpapan Samarinda.
Selain itu, perseroan berniat untuk menerbitkan obligasi sekitar Rp 10 triliun. Suradi menuturkan, pihaknya masih proses melakukan upaya penerbitan obligasi dengan mekanisme penawaran umum berkelanjutan Rp 10 triliun. Tenor obligasi yang akan diterbitkan sekitar 5-10 tahun. Namun, proses itu belum sampai penunjukan penjamin emisi efek.
Terkait perolehan kontrak baru, PT Wijaya Karya Tbk telah meraih kontrak baru Rp 13,32 triliun hingga awal Maret 2017. Kontrak baru itu sekitar 30,80 persen dari target kontrak baru pada 2017 sekitar Rp 43,24 triliun.
Komposisi perolehan kontrak baru itu itu berasal dari kontribusi kontrak pemerintah 29,8 persen, BUMN 30 persen dan swasta 40,2 persen.
Selain itu, perseroan juga telah memenangkan tender pengadaan jasa pemborongan pekerjaan pembangunan jalan tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran. Proyek tersebut akan berlangsung selama 457 hari kalender. Perseroan menargetkan laba bersih sekitar Rp 1,21 triliun pada 2017 dari pencapaian 2016 sebesar Rp 1,01 triliun.